Solo KLB Corona
Serikat Buruh Solo Raya Bisa Saja Demo Turun ke Jalan saat Corona Jika Jokowi Bahas RUU Omnibus Law
Ketua DPD SBSI 92 Jawa Tengah, Suharno menegaskan tidak ada aksi turun ke jalan saat peringatan Hari Buruh 1 Mei mendatang.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Buruh di Kota Solo dan sekitarnya berjanji memastikan tidak akan menggelar turun ke jalan atau demo saat peringatan Hari Huruh 1 Mei 2020 yang tinggal beberapa hari.
Ketua DPD Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) 92 Jawa Tengah, Suharno menegaskan tidak ada aksi turun ke jalan saat peringatan Hari Buruh 1 Mei mendatang.
Itu sudah diinstruksi kepada puluhan ribu buruh yang menjadi anggota SBSI 92 Jawa Tengah, di antaranya Solo Raya.
"Rencananya tanggal 30 April 2020 mau turun untuk menyikapi Omnibuslaw di Jakarta," tegas dia kepada TribunSolo.com, Minggu (26/4/2020).
• 729 Buruh di Sragen yang Jadi Korban PHK akan Diprioritaskan Dapat Kartu Prakerja
"Tapi ada pernyataan presiden menunda pembahasan itu, ya kita mengormati dan tidak mengambil sikap di tanggal 30 April," tegasnya.
Suharno menyampaikan pihak bisa saja terpaksa turun apabila pembahasan Omnibuslaw tetap bergukir di tengah pandemi Corona.
"Tanggal 30 Maret 2020, rencananya DPR mau membahas itu, kalau itu terjadi maka itu kegentingan, terpaksa untuk turun," tuturnya. (*)
Terpisah Ketua SBSI 92 Kota Solo, Endang Setyowati menerangkan, tidak adanya peringatan di jalanan ada dua hal yang mendasarinya.
• Darurat Corona, Aliansi Pemuda Sukoharjo Ini Gelar Demo, Takut Tiba-tiba RUU Omnibus Law Disahkan
Yakni lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunda pembahasan ketenagakerjaan dalam Omnibuslaw RUU Cipta Kerja.
Ditambah lagi, wabah virus Corona di Indonesia pun juga belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
"Rencananya mau turun ke jalan pada saat peringatan hari buruh untuk menyuarakan tuntutan kita, namun dalam kondisi seperti ini tidak," kata Endang.
"Dalam kondisi seperti ini harapannya pemerintah tidak memanfaatkan situasi atau dalam bahasa Jawa nilapke," imbuhnya membeberkan.
Endang mengatakan SBSI 92 Pusat sampai saat ini terus memantau perkembangan pembahasan Omnibuslaw.
• Peserta Aksi Tolak Omnibus Law BEM UNS Solo Membagikan Selebaran pada Pengendara, Begini Isinya
Pihaknya berharap pemerintah benar-benar menunda pembahasan Omnibuslaw RUU Cipta Kerja .
"Kita sama-sama dalam posisi cooling down dalam kondisi seperti ini," katanya. (*)