Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Wonogiri 2020

Ancam Mundur Pencalonan Bupati Wonogiri, Jekek Ungkap Belum Ada Respon dari DPD dan DPP

Jekke Sebut ancaman pengunduran dirinya dari Pilkada itu berangkat dari keprihatinannya terhadap Pandemi virus Corona ini.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Tangkapan layar Kompas TV
Calon Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek menerima rekomendasi dari Ketua Umum PDI PDIP Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Bakal Calon Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengancam akan mengundurkan diri bila KPU tetap akan melaksanakan Pilkada pada 9 Desember 2020 mendatang.

Hal tersebut pertama ia sampaikan ke publik pada, Rabu (22/4/2020).

Padahal, Bakal Calon Bupati Wonogiri itu sudah mendapatkan restu dari PDI-P untuk kembali berkontestasi dalam Pilkada 2020 berpasangan dengan kader PDI-P wonogiri sebagai Calon Wakil Bupati, Sriyono.

Joko Sutopo Ancam Mundur dari Pencalonan Bupati Wonogiri Bila Pilkada Digelar Desember 2020

Saat ditanyai apakah sudah ada respon dari DPD Jateng atau DPP PDI-P terkait sikap tersebut, Joko mengatakan belum ada.

"Dari Parpol belum ada respon," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Minggu (26/4/2020).

Pria yang akrab disapa Jekek itu mengatakan, ancaman pengunduran dirinya dari Pilkada itu berangkat dari keprihatinannya terhadap Pandemi virus Corona ini.

"Pada prinsipnya itu pemikiran saya sebagai pribadi," jelasnya.

Fakta-fakta Wonogiri Penyumbang Pemudik Nomor 4 di Jateng, Sudah 44.169 Orang Pulang, Terminal Sunyi

"Saya sampaikan sesuatu yang utuh agar birokrasi memiliki pemahaman yang sama, itu tujuan utamanya," imbuhnya membeberkan.

Dalam keputusannya itu, dia mengatakan tidak ada kepentingan pribadi maupun politik, karena ini murni untuk penanganan Covid-19.

"Tidak ada kepentingan pribadi dan pokitik, yuk semua konsen melakukan penyeselesaian covid-19 ini," terangnya.

"Para OPD malakukan rasionalisasi, Pemda melakukan fungsi monitoring dan pengawasan agar semua berjalan dengan baik," ucapnya.

Untuk saat ini, dia mengatakan bukan saat yang tidak tepat untuk membahas Pilkada, karena dampak Corona ini sangat luar biasa baik dari segi kesehatan, ekonomi, dan sosial.

"Saat seperti ini, semestinya pemerintah tidak menerapkan Pilkada diselenggarakan di 9 Desember 2020," jelasnya.

"Kalau tetap digelar, saya pribadi berfikiran nuansanya tidak tepat, dan saya akan kirim surat ke DPP (PDI-P), untuk saya mengundurkan diri dari pencalonan," tutur dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved