Solo KLB Corona
Begini Produk Masker Batik Karya Tunarungu Batik Toeli Laweyan, Dalam Seminggu Bisa Bikin 100 Buah
Di tengah pandemi Corona seperti sekarang, karyawan penyandang tuna rungu Batik Toeli digerakkan membuat masker batik.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jangan anggap sebelah mata, penyandang tunarungu dalam bekerja.
Ya, hal ini dibutika oleh Batik Toeli yang merupakan anak cabang dari Batik Mahkota Laweyan.
Di tengah pandemi Corona seperti sekarang, karyawan penyandang tunarungu Batik Toeli digerakkan membuat masker batik.
Saat didatangi TribunSolo.com di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, mereka giat mengukur pernak-pernik kain batik untuk masker.
• Pandemi Corona, Pedagang Takjil Kawasan Manahan Terpantau Ramai, Ingatkan Pembeli Pakai Masker
Manager Produksi Batik Toeli, Muhammad Taufan mengaku untuk beberapa akhir ini, pihaknya sedang giat memproduksi masker kain yang terbuat dari batik perca.
"Untuk saat ini fokusnya membuat masker, mengingat wabah Corona masih terjadi," kata Taufan, Senin (27/4/2020).
Bahan baku masker kain yang dibuat Batik Toeli sendiri mengambil dari sisa kain produksi Batik Mahkota.
Sisa kain yang tidak terpakai itu kemudian, diproses dan dibersihkan sedemikian rupa agar masker kain produksi Batik Toeli tetap bersih dan higienis.
• Viral Aksi Superhero Bagikan Masker dan Sosialisasi Corona, Ternyata Ini Maksud di Baliknya
"Jadi fungsi kain yang kita buat selama ini kita pakai untuk masker," ujarnya.
"Istilahnya sisa bahan baku, yang sudah kami cleaning kami buat dalam bentuk masker ini," kata Taufan.
Untuk produksi masker yang dibuat penyandang tuna rungu di Batik Toeli sudah mencapai 100 buah dalam satu minggu saja.
Sejak didirikan pada awal Maret bulan kemarin, masker produksi Batik Toeli mengalami kenaikan dibandingkan produk Batik Toeli lain seperti rompi maupun baju muslim.
• Tips Mengatasi Warna Kulit Wajah yang Tidak Merata, Gunakan Kayu Manis Sebagai Masker
"Kalau untuk masker per minggunya 100 buah," ungkapnya.
"Kebetulan untuk sekarang, masker ada kenaikan dibanding produk lain," terangnya.
Sampai Senin (27/4/2020) Batik Toeli Laweyan sudah menjual 50 buah masker kain.
Taufan bersyukur, di tengah permintaan batik yang cukup lesu, masker buatan Batik Toeli mengalami kenaikan penjualan.
"Bulan kemarin masker batik kami sudah laku 50 buah," paparnya
"Semenjak KLB terjual segitu," kata dia. (*)