Solo KLB Corona
Sukoharjo Jadi Wilayah dengan Kasus Corona Tertinggi di Solo Raya, Total Ada 26 Kasus Positif
Dari data, terlihat jumlah kasus terkonfirmasi virus corona naik 3 kasus dari hari sebelumnya, sehingga menjadi 26 kasus.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo merilis perkembangan kasus Corona (Covid-19) di Sukoharjo, Minggu (26/4/2020).
Dari data, terlihat jumlah kasus terkonfirmasi virus corona naik 3 kasus dari hari sebelumnya, sehingga menjadi 26 kasus.
Jumlah ini menjadikan Kabupaten Sukoharjo sebagai wilayah tertinggi kasus virus corona se-Solo Raya.
• Viral Aksi Superhero Bagikan Masker dan Sosialisasi Corona, Ternyata Ini Maksud di Baliknya
• Joko Sutopo Ancam Mundur dari Pencalonan Bupati Wonogiri Bila Pilkada Digelar Desember 2020
Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo Yunia Wahdiyati, tambahan kasus ini berada di Kecamatan Mojolaban.
"Dua pasien berjenis kelamin perempuan dan satu laki-laki," katanya saat dihubungi TribunSolo.com.
Yunia menambahkan, salah satu dari tiga pasien tambahan ini mempunyai kontak erat dengan kasus lama, yakni dari tenaga kesehatan (nakes) warga Kecamatan Mojolaban.
"Ada kontak erat dari kasus sebelumnya, dan ada yang kasus baru," terang dia.
Saat ini tiga pasien tambahan tersebut dirawat di ruang isolasi RSUD Ir Soekarno dan RSUD dr Moewardi Surakarta.
"Yang dua dirawat di RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo, dan satu lagi di RS Moewardi Solo," imbuhnya.
Tambahan tiga kasus ini membuat Kecamatan Mojolaban berada diperingkat ke-2 setelah Kecamatan Grogol dengan wilayah kasus positif Covid-19 terbanyak di Sukoharjo, menyalip Kecamatan Baki dan Nguter.
Dari sebarannya sendiri, 26 kasus tersebut berada di Kecamatan Grogol sebanyak 8 kasus, Mojolaban sebanyak 6 kasus, Baki sebanyak 5 kasus, Nguter 4 kasus, dan Kartasura 3 kasus.
Sementara untuk kasus Orang Tanpa Gejala (OTG) menurun dua kasus dari hari sebelumnya.
Saat ini jumlahnya sebanyak 196 kasus yang masih dalam pemantauan, sementara 37 lainnya telah selesai dilakukan pemantauan.
Untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) naik 5 kasus, menjadi 575 orang, dengan rincian 231 orang melakukan isolasi mandiri, 11 orang menjalani rawat inap di RS, 332 orang telah selesai dilakukan pemantauan, dan 1 orang meninggal.
Dan untuk Pasien Dalam Pemantauan (PDP) masih sama, sebanyak 13 kasus dengan rincian, 4 isolasi mandiri dan 9 lainnya rawat inap di RS.
PDP yang telah menjalani akhir tes sebanyak 32 orang, dengan hasil tes yang menunjukkan 26 negatif Covid-19, dan 6 lainnya didiagnosa penyakit lain. (*)