Ramadhan 2020
Benarkah Tidur Orang Berpuasa adalah Ibadah? Simak Penjelasannya
Jadi intinya, tidurnya orang berpuasa yang yang bernilai pahala atau ibadah yakni bagi orang yang tidak bermaksud bermalas-malasan tapi bertujuan.
Penulis: Reza Dwi Wijayanti | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM – Puasa Ramadhan merupakan suatu amalan ibadah yang dilakukan umat Islam dengan menahan diri dari makan dan minum serta perbuatan buruk yang bisa membatalkannya.
Puasa sendiri dimulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Ibadah ini dilakukan dengan niat semata-mata hanya karena Allah SWT bukan yang lain.
Saat menjalankan puasa biasanya masyarakat di Indonesia sering berbicara soal “Tidur orang yang berpuasa itu pahala”.
• Kapan Lebaran 2020? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 1441 H pada Minggu 24 Mei
• Keutamaan dan Ganjaran Pahala Sholat Tarawih Malam ke-9, Ramadhan Hari ke-8 : Layaknya Pahala Nabi
Lalu bagaimanakah makna dari kalimat tersebut menurut pandangan Islam?
Dilansir dari NuOnline, banyak keutamaan yang di dapat umat Islam dalam mengerjakan ibadah di bulan Ramadhan, sampai muncullah hadist yang sangat populer soal tidurnya orang berpuasa.
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ
Artinya:
“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni” (HR Baihaqi)
Hadits di atas seringkali digunakan oleh sebagian masyarakat untuk membenarkan sikap malas-malasan saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Misalnya dengan menghabiskan waktu hanya untuk tidur.
Padahal pemikiran tersebut tidaklah benar.
Pasalnya salah satu adab dalam menjalankan puasa yakni dengan memperbanyak ibadah bukan memperbanyak tidur di siang hari.
Hal ini sesuai dengan penjelasan Imam al-Ghazali berikut:
بل من الآداب أن لا يكثر النوم بالنهار حتى يحس بالجوع والعطش ويستشعر ضعف القوي فيصفو عند ذلك قلبه
Artinya: