Berita Klaten Terbaru
Demi Bayar Utang, Tukang Sate Madura Tega Sekap Pelangganya di Klaten dan Kuras Perhiasan Korban
Si tukang sate Madura itu rela menyekap pelanggannya sendiri karena terlilit utang sebesar Rp 1.500.000.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pelaku penyekapan dan perampasan harta milik warga Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten akhirnya membeberkan aksi jahatnya, Jumat (1/5/2020).
Ya, dia adalah tukang sate DW (43) asal Pemekasan, Madura, Jawa Timur.
Usut punya usut, korban yang disekap dan dirampas hartanya, Nunik Fatmawati (48) pada Minggu (26/4/2020) lalu adalah pelanggannya.
Si tukang sate Madura itu rela menyekap pelanggannya sendiri karena terlilit utang sebesar Rp 1.500.000.
• Wudhu di Depan Rumah, Maling Masuk Lantas Sekap Warga Klaten Ini, Harta Korban Pun Dikuras Habis
• Pelaku Penyekapan di Klaten Ditangkap, Ternyata Wanita Penjual Sate, Beraksi karena Terlilit Utang
Tersangka inisial DW itu sampai melakukan penyekapan menggunakan sprey saat korban melakukan wudhu jelang sholat Subuh.
Dalam pengakuannya pelaku frustasi karena jualannya sate sehari-hari mengalami penyusutan yang terjadi sejak 2 bulan lamanya.
Sebelum pandemi Corona muncul, dikatakan oleh DW omset jualannya turun drastis hingga ia memutuskan untuk berhenti berjualan sate.
"Sebelum ada Corona ini penghasilan turun," ujar DW saat gelar perkara di Polres Klaten.
"Saya udah berhenti berjualan sate, sudah tidak punya penghasilan lagi," terangnya membeberkan.
DW yang sudah 8 tahun tinggal dan berjualan sate Madura tak tahan dengan penagih utang yang terus memburunya setiap waktu.
• Kronologi Perampokan di Koperasi Merbung Klaten, Pelaku Todongkan Sajam, Korban Disekap di Toilet
• BREAKING NEWS : Perampokan di Klaten, Karyawan Koperasi Disekap di Kamar Mandi
Ia yang sudah berhenti berjualan dan tak punya uang, bahkan sampai diberi beras tetangganya untuk makan.
Bahkan dia mengaku 2 anaknya yang masih SD pun sampai mencari keong untuk lauk, karena ia dan suaminya yang ikut berjualan sate sudah tak laku lagi.
"Saya kalau makan dikasih tetangga, beras 2 kg, anak saya cari keong buat dijual juga," katanya.
• 6 Fakta Perampokan di Merbung Klaten, Siang Bolong Timpa Koperasi, Pelaku Dicokok Kurang dari 3 Jam
"Kalau keongnya tidak laku buat lauk," pungkas dia.