Solo KLB Corona
Kisah Slamet, Kakek Pemulung 70 Tahun asal Wonogiri yang Bisa Sembuh dari Covid-19
Kisah Slamet, Pemulung 70 Tahun asal Wonogiri yang Bisa Sembuh dari Covid-19
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Slamet Hadi Santoso (70), seorang pemulung asal Desa Jendi, Kecamatan Selogiri, Wonogiri ,sepat jadi salah satu pasien yang terinfeksi Covid-19 di Kabupaten Wonogiri.
Tapi, kini Slamet dinyatakan sembuh.
• Seusai Dinyatakan Sembuh dari Corona, Pemulung di Wonogiri Masih Harus Isolasi Mandiri 14 Hari
• Pemulung Wonogiri yang Sembuh dari Corona Diminta Tidak Dikucilkan, Kini Mulai Hidup Normal di Rumah
Slamet bisa kembali ke rumahnya, Jumat (1/5/2020) hari ini, setelah 7 hari di rawat di RSUD Sudirman Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri.
Menurut Kepala Desa (Kades) Jendi, Suharni, Slamet sehari-hari bekerja sebagai pemulung.
"Dia mulai dirawat di RSUD Sudirman Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri sejak 16 April 2020," katanya saat dihubungi TribunSolo.com.
Dari informasi yang dihimpun, Slamet sempat sakit panas dan sesak nafas, dan di bawa ke RSUD SMS Wonogiri.
"Dia pertama masuk dalam kategori PDP, kemudian lakukan perawatan pertama dan dia nyatakan negatif," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Wonogiri, Joko Sutopo.
Setelah menjalani perawatan selama 4 hari, dia kemudian diperbolehkan pulang.
Namun karena Slamet mengeluhkan sakit lagi dan batuk, Slamet dilakukan uji swab.
"Hari Jumat kemarin (23 April 2020), hasil swab tes yang bersangkutan menunjukan positif Covid-19." terangnya.
"Kemudian dia dijemput, dan dirujuk ke RSUD SMS Wonogiri," imbuhnya.
"Setelah dirawat di ruang isolasi, hasil swab tes yang kedua kemudian menunjukan negatif, dan di perbolehkan pulang," jelasnya.
Camat Selogiri Sigit Purwanto meminta, Slamet untuk mematuhi protokol kesehatan, dan tetap melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari.
Penyebab Tertular
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Wonogiri memperkirakan Slamet tertular Covid-19 dari transmisi lokal.
Sebab, dari hasil tracking yang dilakukan tim kesehatan, tidak menemukan orang yang positif Covid-19 yang pernah berinteraksi dengan Slamet.
Baik kontak erat, kontak sedang, maupun kontak jauh dengan Slamet.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan, sehari-hari Slamet bekerja mengumpulkan rongsokan (pemulung).
"Yang bersangkutan juga tidak pernah memiliki aktivitas ke luar kota," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Jumat (1/5/2020).
"Lebih memiliki aktivitas lokal, karena pekerjaan beliau sebagai pengepul barang bekas," imbuhnya.
Joko belum bisa memastikan, apakah Slamet tertular akibat pekerjaannya sebagai pengepul atau tidak.
Sehingga pihaknya lebih memfokuskan pada penanganan pasien saat masih positif Covid-19.
"Saat dinyatakan positif, kami tangani sesuai SOP dan protokol yang ada, dan allhamdulilah saat ini hasil swabnya negatif," jelasnya.
Kepala Desa (Kades) Jendi Suharni menambahkan, Slamet merupakan kasus pertama positif virus corona di Desanya.
"Kami sangat senang, dan masyarakat juga bahagia dengan kesembuhan pak Slamet ini."
"Ini merupakan kasus positif Covid-19 pertama di Desa Jendi, dan semoga menjadi kasus satu-satunya," tandasnya. (*)