Punya Selera Unik, Al Ghazali Ternyata Gemar Makan Telur Mentah, Sebut Mirip Durian
Suasana kebersamaan Ramadhan dirasakan Maia Estianty bersama ketiga anaknya Al Ghazali, El Rumi dan Dul Jaelani.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Diketahui telur mentah banyak digunakan untuk makanan korea dan jepang.
Sedangkan untuk di Jawa telur mentah banyak digunakan untuk dibikin campuran jamu bagi kesehatan.
Namun dibalik mengonsumsi telur mentah, ternyata memiliki bahaya bagi kesehatan.
Dikutip dari TribunJambi, dr. Kartika Mayasari yang merupakan dokter pengasuh pada akun klikdokter.com menjelaskan jika mengonsumsi telur ayam mentah memiliki risiko kesehatan lebih besar daripada manfaat kesehatan yang didapat.
"Mengenai kebiasaan mengonsumsi telur mentah, sebaiknya mulai Anda kurangi," jelas dr. Kartika.
Makanan yang dibuat dari telur mentah atau setengah matang dapat menyebabkan keracunan makanan karena bakteri yang terkandung dalam telur, yaitu bakteri Salmonella enteriditis.
Memang tidak semua telur mengandung bakteri Salmonella, namun mencegah lebih baik daripada mengobati.
Bakteri ini dapat mudah berkembang terutama pada telur yang dibiarkan pada suhu ruangan selama beberapa hari (tidak dimasukkan ke dalam lemari pendingin).
• Sejarah Hari Buruh atau May Day, Bermula dari 400 Ribu Buruh di AS yang Tuntut Kerja 8 Jam Sehari
Gejala biasanya muncul 6-36 jam setelah mengonsumsi telur mentah, berupa:
- Demam
- Nyeri perut
- Diare
- Mual
- Muntah
- Pusing
- Dehidrasi
Untuk mencegah infeksi ini, pastikan telur benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
Jika terpaksa menggunakan telur mentah sebagai bahan makanan, pilihlah telur yang sudah dipasteurisasi.
(TribunSolo / naufalhpa)