Warga Purbalingga yang Nekat Mudik Akan Dikarantina di Hutan Pinus, Lokasinya Jauh dari Pemukiman
Sugito menyebut, selain untuk memberikan efek jera, motif lain dari program tenda karantina adalah promosi wisata.
TRIBUNSOLO.COM, PURBALINGGA - Pemerintah Desa (Pemdes) Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah, menyiapkan tenda karantina bagi pemudik yang nekat pulang kampung ke desanya.
Belasan tenda didirikan di tengah hutan pinus kompleks wisata Lembah Asri Serang.
“Kami siapkan tenda karantina bagi para pemudik agar terlokalisir dan kontrolnya mudah. Lokasinya juga jauh dari pemukiman agar warga merasa aman, karena sebenarnya tidak sedikit warga yang takut jika pemudik ini karantina di rumah,” kata Kepala Desa Serang, Sugito kepada Kompas.com, Jumat (1/5/2020).
• Video Video Warga Miskin di NTT Tolak Bantuan Pemerintah: Tuhan Kasih Saya 10 Jari Dipakai Usaha
Meskipun berada di tengah hutan, tapi fasilitas yang disediakan layak dan memadai.
Sugito menyebut, pihak desa menyediakan makan dan minum tiga kali sehari selama dua pekan.
Fasilitas MCK juga merupakan bangunan permanen. Lampu penerangan hingga listrik juga disediakan agar pemudik yang dikarantina merasa betah dan tidak takut.
“Kami konsep senyaman mungkin karena mereka (pemudik) juga warga asli desa ini, semua fasilitas lengkap, di dalam tenda ada kasur, selimut, bantal, pokoknya lebih nyaman dari camping biasa,” ujarnya.
Sugito mengungkapkan, saat ini ada dua pemudik yang sudah menempati tenda karantina.
Untuk menjaga keamanan, relawan dari Satgas Covid-19 desa secara bergilir melakukan penjagaan di sekitar lokasi selama 24 jam.
“Kami sudah siapkan sekitar 100 tenda untuk antisipasi jika sampai ada lonjakan gelombang pemudik masuk desa kami,” terangnya.
Salah satu pemudik yang diisolasi, Arifin (23) mengaku betah berada di tenda karantina.
Pemuda Desa Serang yang sebelumnya bekerja di Jakarta Barat tersebut sudah 10 hari menjalani karantina di dalam tenda.
“Ya saya disini atas keinginan sendiri, untuk menjaga keluarga di rumah, takutnya saya pulang membawa virus. Tapi selebihnya ya karena saya memang suka dengan suasana alam jadi betah,” katanya saat ditemui di lokasi.
Promosi wisata
Sugito menyebut, selain untuk memberikan efek jera, motif lain dari program tenda karantina adalah promosi wisata.