Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Hardiknas Tiap 2 Mei, Simak Sejarah Lahirnya Ki Hajar Dewantara hingga 10 Fatwa tentang Ajarannya

Sejarah 2 Mei yang merupakan tanggal kelahiran Ki Hajar Dewantara yang kemudian diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
IST
Ki Hajar Dewantara 

Intinya, jangan kita hanya mengejar keselamatan lahir, dan jangan pula hanya mengejar kebahagiaan hidup batin.

4. Salam bahagia diri tak boleh menyalahi damainya masyarakat

Penjelasan fatwa ini, sebagai peringatan, bahwa kemerdekaan diri kita dibatasi oleh kepentingan keselamatan masyarakat.

Batas kemerdekaan diri kita iaIah hak-hak orang lain yang seperti kita masing-masing sama-sama mengejar kebahagiaan hidup.

Segala kepentingan bersama harus diletakkan di atas kepentingan diri masing-masing akan hidup selamat dan bahagia, apabila masyarakat kita terganggu, tidak tertib dan damai. Janganlah mengucapkan 'hak diri' kalau tidak bersama-sama dengan ucapan 'tertib damainya masyarakat', agar jangan sampai hak diri itu merusak hak diri orang lain sesama kita, yang berarti merusak keselamatan hidup bersama, yang juga merusak kita masing-masing.

5. Kodrat alam penunjuk untuk hidup sempurna

Sebagai pengakuan bahwa kodrat alam, yaitu segala kekuatan dan kekuasaan yang mengelilingi dan melingkungi hidup kita itu adalah sifat lahirnya kekuasaan Tuhan yang Maha Kuasa, yang berjalan tertib dan sempuma di atas segala kekuasaan manusia.

Janganlah hidup kita bertentangan dengan ketertiban kodrat alam.

Petunjuk dalam kodrat alam kita jadikan pedoman hidup kita, baik sebagai alam kita jadikan pedoman hidup kita, baik sebagai orang seorang atau individu, sebagai bangsa, maupun sebagai anggota dari alam kemanusiaan.

6. Alam hidup manusia adalah alam hidup berbulatan

Penjelasannya, bahwa hidup kita masing-masing itu ada dalam lingkungan berbagai alam-alam khusus, yang saling berhubungan dan berpengaruh.

Alam khusus tersebut adalah alam diri, alam kebangsaan, dan alam kemanusiaan.

Rasa diri, rasa bangsa, dan rasa kemanusiaan, ketiga-tiganya hidup dalam tiap-tiap sanubari kita masing-masing manusia, yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya.

7. Dengan bebas dari segala ikatan dan suci hati berhambalah kita kepada sang anak

Dalam mendidik, penghambaan kepada sang anak tidak lain daripada penghambaan kita sendiri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved