Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kim Jong Un Muncul Kembali ke Publik dan Alasan Mengapa Kabar Kesehatannya Begitu Penting

Beberapa hari kemudian, intelijen Korea Selatan mengungkapkan bahwa pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu menjalani pengangkatan kista di kakinya.

Editor: Reza Dwi Wijayanti
(Kantor Berita Pusat Korea / Layanan Berita Korea via AP).)
Pada Jumat 1 Mei 2020 foto tampak pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, (di tengah), sedang memotong sebuah pita selama kunjungannya ke sebuah pabrik pupuk di Pyongan Selatan, Pyongyang, Korea Utara. Kim membuat penampilan publik pertamanya sejak 20 hari absen. Dia merayakan penyelesaian pabrik pupuk baru. Media pemerintah Korea Utara mengatakan pada Sabtu, 2 Mei 2020, mengakhiri rumor global yang mengatakan dia sakit parah. Wartawan independen tidak diberi akses untuk meliput peristiwa yang digambarkan dalam gambar didistribusikan oleh pemerintah Korea Utara ini. Konten gambar ini disediakan dan tidak dapat diverifikasi secara independen. Tanda air berbahasa Korea pada gambar yang disediakan oleh sumber berbunyi: KCNA yang merupakan singkatan dari Korean Central News Agency. ( 

TRIBUNSOLO.COM - Setelah absen sekitar 20 hari lamanya, akhirnya Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kembali muncul di hadapan publik.

Media setempat merilis pemberitaan dan foto yang menunjukkan Kim menggunting pita sebagai tanda peresmian sebuah pabrik pupuk.

Ini bukan kali pertama Kim Jong Un menghilang dari publik.

Pada 2014, dia bahkan pernah tidak muncul selama enam pekan sebelum terlihat mengenakan tongkat.

Beberapa hari kemudian, intelijen Korea Selatan mengungkapkan bahwa pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu menjalani pengangkatan kista di kakinya.

Dilansir AFP Sabtu (2/5/2020), berikut merupakan alasan mengapa kesehatan Kim menjadi begitu penting, setelah dia diketahui muncul.

Siapa yang menjadi penerusnya?

Kim sudah berkuasa di Korea Utara selama hampir satu dekade, di mana jika dia meninggal, negara tertutup itu bakal menghadapi sukses tak direncanakan sepanjang sejarah.

Kepemimpinan menjadi isu keluarga di sana, di mana suksesi didasarkan pada "garis Paektu", mengacu kepada si pendiri Kim Il Sung.

Kim memang mempunyai tiga anak. Meski begitu, usianya diyakini belum cukup untuk memimpin negara yang dikenal masif dan agresif melancarkan uji coba senjata itu.

Karena itu adik sekaligus penasihatnya, Kim Yo Jong, diyakini bakal menjadi suksesornya. Namun, Korut diduga tidak akan bisa menerimanya dengan mudah.

Sebabnya, negara yang menganut ideologi Juche itu masih menganut sistem patriaki. Jadi, keberadaan perempuan sebagai pemimpin bisa menjadi isu hangat.

UPDATE Corona di Indonesia 2 Mei 2020: Jumlah Pasien Positif Covid-19 Mencapai 10.843 Orang

UPDATE Corona 2 Mei 2020: WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri Ada 661 Orang dan 223 Orang Sembuh

Apakah Dosa Juga Akan Dilipatgandakan di Bulan Ramadhan? Simak Penjelasannya

Apa yang akan terjadi pada pembicaraan nuklir?

Karena menjabat sebagai Pemimpin Tertinggi, segala kebijakan Partai Buruh dan militer harus mendapatkan persetujuan Kim Jong Un.

Menghilangnya sang pemimpin tertinggi selama hampir tiga pekan terjadi di tengah stagnan-nya perundingan nuklir dengan AS.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved