Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Persis Solo

Lika-liku Kiper Persis Solo Sendri Jadi PKL Jualan Baju saat Corona,Tetap Gigih Meski Tak Punya Kios

Wabah pandemi Corona yang terjadi hampir dua bulan ini tak menyurutkan niat, sekaligus usaha bagi Sendri Johansyah untuk tetap berdagang.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Pemain Persis Solo, Sendri Johansyah nyambi berjualan kemeja di tengah pandemi Corona di Alun-alun Kabupaten Batang, Minggu (3/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com,Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO. COM, SOLO - Wabah pandemi Corona yang terjadi hampir dua bulan ini tak menyurutkan niat, sekaligus usaha bagi Sendri Johansyah untuk tetap berdagang.

Kiper nomor satu di Persis Solo itu ingin mengisi pemasukan lain saat libur kompetisi Liga 2 seperti sekarang.

Meski profesinya pemain profesional, ia tak sungkan apalagi malu untuk berjualan layaknya pedagang kaki lima (PKL) yang tak punya kios tetap di Alun-alun Kabupaten Batang.

Dia membawa tempat gantungan untuk memajang barang dagangannya dengan mobil pribadinya.

7 Berita Populer Solo Raya 3 Mei 2020, Kiper Persis Solo Jadi PKL hingga Jual Ginjal karena Corona

Imbas Corona, Kiper Persis Solo Sendri Johansyah Rela Jadi PKL Jualan Kemeja Demi Tambah Pemasukan

Sendri mengaku membuka lapak sebelum magrib hingga pukul 21.00 WIB.

"Saya buka dari jam 4 sore habis ashar, jam 9 malam sudah pulang," kata dia saat dihubungi TribunSolo.com Minggu (3/5/2020).

"Karena juga mementingkan kesehatan dan kondisi," tambahnya.

Saat kondisi ekonomi sedang lesu, ia pun memaklumi jika penjualannya tidak seperti yang diharapkan.

Meski begitu, ia tetap mensyukuri karena pakaian yang ia jual adalah pakaian yang ia produksi sendiri.

"Kalau soal itu memaklumi, sehari rata-rata bisa laku 12 buah, Alhamdulillah," kata dia.

"Saya produksi sendiri, ada yang jahit juga, harganya realistis di tengah kondisi seperti ini," terangnya.

Meski berjualan seperti PKL, Sendri Johansyah tetap dikenal oleh masyarakat sekitar.

Cerita Transpuan Kena Prank Youtuber Ferdian Paleka: Dikasih Kardus Isinya Tauge Busuk, Sedih Pak

Momen Lucu Mbah Minto Minta THR Pada Ganjar Pranowo: Kalau Saya Dikirimi THR Bapak Makin Ganteng

Tak jarang, beberapa pembeli meminta swafoto dengan mantan penjaga gawang PSIS Semarang itu.

"Yang kenal pasti minta foto hehe," ungkapnya.

Isi Kosongnya Kompetisi

Tak jelasnya kompetisi Liga 2 yang telah dihentikan sejak Maret lalu hinga kini, membuat pemain Persis Solo cukup gusar menghadapi ketidakpastian.

Keadaan pandemi yang sukar diprediksi kapan berakhir, menambah beban pemain yang sudah begitu rindu dengan olahraga kulit bundar.

Tak terkecuali dengan Kiper Persis Solo, Sendri Johansyah, pemain kelahiran Kabupaten Batang itu mengisi kosongnya kompetisi dengan cara lain yang tidak biasa.

Ya, Sendri kini berjualan kemeja di Alun alun Kabupaten Batang, layaknya pedagang kaki lima (PKL) pada umumnya.

Ia mengaku berdagang untuk menambah pundi-pundi pemasukan selama absen kompetisi Liga 2 ini.

Sendri mengaku berjualan kemeja sejak awal puasa Ramadhan.

Nasib Kompetisi Tak Jelas Kena Imbas Corona, Gelandang Persis Solo Isi Kesibukan Jadi Tukang Kayu

Bruno Didepak dari Persis Solo, Presiden Pasoepati : Disayangkan, Bruno Memberikan Kontribusi Besar

"Benar, saya jualan kemeja sejak puasa bulan ini," ujar Sendri saat dihubungi TribunSolo.com Minggu (3/5/2020).

"Itung-itung nambah penghasilan," tambahnya.

Dikatakan olehnya, sebenarnya ia sudah melakoni kegiatan tersebut sejak beberapa tahun terakhir.

Saat kompetisi absen, Sendri mencari bisnis lain agar ia disibukkan dengan kegiatan selain bermain bola.

"Sudah 3 tahun terakhir, setiap kompetisi libur selalu seperti itu," paparnya.

Kemeja yang ia jual ada jenis kemeja pantai, atau anak muda lebih akrab dengan sebutan 'kemeja hawaian'.

Adapun harga kemeja itu tergolong cukup murah, yaitu berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 70.000.

"Harganya bervariasi, ada yang Rp. 50.000, Rp. 60.000 dan Rp. 70.000," ucapnya.

"Saat ini jualannya di Alun-alun Batang, sementara disitu dulu," terangnya.

Mantan punggawa PSIS Semarang itu mengaku kesulitan berjualan di tengah pandemi seperti sekarang.

Mengingat keadaan ekonomi masyarakat yang lesu, sehingga berdampak pada jualannya.

Sendri juga menampik jika alasannya berjualan karena gaji yang diterimanya di Persis Solo agak tersendat-sendat.

"Wah klo agak sepi memang, masih kondisi aja kalau pertama, belum sesuai yang diharapkan," paku dia.

"Tidak terkait gaji kok, saya mensyukuri kalau soal itu," pungkasnya menekankan. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved