Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Sedih, Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Indonesia akan Melonjak Saat Idul Fitri, Jadi Berapa?

Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Indonesia akan Melonjak Saat Idul Fitri, Jadi Berapa?

Editor: Aji Bramastra
Tribunnews/Herudin
Ilustrasi : Petugas medis melakukan pemeriksaan cepat atau rapid test Covid-19 di Terowongan Kendal, Jakarta, Rabu (6/5/2020). Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar rapid test Covid-19 massal kepada warga yang melintas di kawasan tersebut guna memastikan kesehatannya dan mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19). 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Idul Fitri 2020 tinggal berjarak kurang dari dua pekan.

Tapi, prediksi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), membuat masyarakat patut waspada jelang perayaan Idul Fitri.

Berharap Kena Virus Corona, Tahanan Terekam Cium Masker Bekas Pakai agar Bisa Dibebaskan

Belum Ada Kepastian Soal Vaksin, Achmad Yurianto: Kita Tak Bisa Arogan Lawan Covid-19

BNPB memperkirakan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah akan melonjak pada minggu depan.

Itu artinya, saat Lebaran tiba, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia, diperkirakan akan makin parah.

Plt Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Dody Ruswandi mengatakan, hal ini disebabkan kapasitas pemeriksaan Covid-19 yang juga ditargetkan meningkat.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan, pengujian spesimen Covid-19 bisa sekitar 10.000 per hari, tetapi Dody mengakui target ini sulit tercapai mengingat kapasitas laboratorium dan Sumber Daya Manusia yang terbatas.

Tetapi, Dody melanjutkan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sudah berupaya meningkatkan kapasitas pemeriksaan, sehingga diharapkan bisa meningkat hingga 40.000 per hari.

“Jangan kaget bahwa minggu depan hasil positif cenderung banyak naiknya, secara teknis harus begitu supaya bisa mempercepat penyelesaian covid ini, memang jumlah testing harus kita dinaikkan,” ujar Dody dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR, Selasa (12/5).

Dody menyebut, bila pemeriksaan bisa mencapai 40.000 per hari, dihadapkan bisa mewakili daerah-daerah dianggap merah.

Meski begitu, Dody pun menyebut tingkat kematian harus tetap dijaga.

Pasalnya, bila dilihat secara statistik, saat ini dari angka positif terdapat 6%-7% yang mengalami kritis.

“Di Jakarta, 12 rumah sakit mulai terkendali, dia tidak penuh lagi pasien Covid-19. Sekarang di daerah karena kemampuan testing akan ditingkatkan, kita harus tingkatkan kapasitas rumah sakit di daerah,” tambah Dody.

Menurut Dody, saat ini BNPB dengan Kementerian PUPR pun tengah meningkatkan berbagai fasilitas rumah sakit darurat, seperti melakukan renovasi, menyiapkan rumah sakit darurat dari gedung atau hotel yang tidak dipakai.

Dody mengatakan, begitu kapsitas pemeriksaan ditingkatkan, diharapkan kurva Covid-19 bisa mencapai puncak di awal Juni 2020 dan terus menurun.

“Tergantung partisipasi masyarakat, kalau semua sama-sama ikut testing, mudah-mudahan kurva puncak kita di awal Juni,"

"Kalau puncak disana, kita harus siap kapasitas rumah sakit. Kalau testing selesai, puncaknya bisa tercapai, mudah-mudahan melandai kebawah,” kata Dody. (*)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved