Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Rawan Jadi Pusat Persebaran Corona, Inilah Protokol Kesehatan di Pasar Sesuai Arahan Mendag

Risiko tertular pun bisa muncul dari tempat-tempat keramaian seperti pasar tradisional atau modern ini.

Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
( KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)
Ilustrasi - Pedagang menanti pembeli di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Salatiga, Jawa Tengah, pada hari pertama penataan Pasar Pagi Salatiga, Senin (27/4/2020). Penataan dengan penerapan jarak satu meter antar pedagang tersebut berlangsung mulai pukul 01.00 hingga pukul 06.30. Sebanyak 853 pedagang pasar itu mengikuti upaya penataan yang dilakukan untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19 tersebut. 

TRIBUNSOLO.COM - Pandemi corona di Indonesia hingga kini belum berakhir.

Sejak pertama kali corona masuk ke Indonesia pada awal Maret lalu kini kasus covid-19 mencapai 16.006 Kasus positif.

Pemkot Solo Bakal Karantina Masjid Yang Dikunjungi Pasien Positif Corona Asal Joyotakan Solo

Sedangkan untuk jumlah kesembuhan kini mencapai 3.518 orang, serta total meninggal 1.043 orang.

Dari data ini menunjukan jika masih adanya penularan virus corona yang cukup besar di masyarakat Indonesia.

Upaya pemutusan rantai penularan pun terus dilakukan pemerintah.

Mulai dari kebijakan social distancing, kewajiban pakai masker, physical distancing hingga dalam skala besar yaitu PSBB atau Pembatasan Sosial Bersekala Besar.

Meski begitu masyarakat tentu tidak bisa semata-mata berada terus dirumah.

Berbagai kebutuhan pokok harian harus dipenuhi seperti kebutuhan persediaan makanan dan lainya.

Terkait hal ini pasar di beberbagai daerah masih dibuka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Risiko tertular pun bisa muncul dari tempat-tempat keramaian seperti pasar tradisional atau modern ini.

Melihat risiko tersebut dikutip dari tayangan youtube BNPB, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memaparkan protokol kesehatan yang harus diterapkan di pasar rakyat, baik modern maupun tradisional untuk menghindari penyebaran virus corona atau Covid-19.

Warga Positif Corona Asal Joyotakan Solo Pernah Ikut Salat Tarawih, Ini Hasil Tracing Sementara DKK

Agus mengatakan, pihaknya telah menyiapkan standard operating procedure (SOP) yang harus dijalankan para penjual dan pembeli di pasar rakyat tersebut.

Pengelola pasar rakyat, kata dia, harus menyiapkan dan memastikan seluruh pedagang menggunakan masker, sarung tangan, selama beraktivitas.

"Serta memastikan semua elemen pasar negatif Covid-19 dari hasil rapid test atau PCR yang difasilitasi oleh pemerintah daerah," kata Agus dalam konferensi pers di BNPB, Kamis (14/5/2020).

Pintu masuk pasar harus menggunakan batas pagar untuk mengontrol jumlah pengunjung. Setidaknya jumlah pengunjung dibatasi 30 persen dari kapasitas yang normal.

Waktu kunjungan ke pasar pun harus dibatasi oleh pengelola, yakni 2,5 jam secara interval.

Ini termasuk ketersediaan petugas informasi dan memastikan pengunjung menghindari kontak fisik dengan pengunjung lain.

"Kemudian menyediakan sarana dan alat kesehatan, mengatur waktu operasional serta menerapkan physical distancing dengan cara, 1,5 meter antar pedagang," kata dia.

Pengelola pasar juga harus memberikan teguran sanksi kepada pedagang yang tidak mematuhi protokol tersebut.

Mereka juga harus mengoptimalkan ruang berjualan di tempat terbuka atau tempat parkir dengan physical distancing, jarak antar pedagang sekitar 2 meter.

"Pedagang wajib mematuhi disiplin protokol kesehatan seperti membersihkan kiosnya, menggunakan masker, dan sarung tangan selama beraktivitas di pasar, serta menjaga barang dagangannya bersih dan higienis," kata dia.

Begitu pun para pembeli diwajibkan mengikuti peraturan kesehatan seperti menggunakan masker, sarung tangan, mencuci tangan dengan sabun, serta menghindari pembayaran menggunakan uang tunai di ritel modern.

Namun di pasar rakyat tradisional, uang tunai masih bisa digunakan dengan menyiapkan plastik untuk tempat uang hasil transaksi tersebut.

"Selain itu sejalan dengan imbauan pemerintah untuk melakukan aktivitas dari rumah, masyarakat diminta juga melakukan perdagangan digital baik melalui WhatsApp, ojek online, dan e-commerce," kata Agus Suparmanto.

1 Pasien Positif Corona Peserta Ijtima Asal Jenawi Karanganyar Sembuh,Tak Boleh Keluar Rumah 14 Hari

Tips Belanja di Tengah Wabah Corona

Dikutip dari Intisari Online, berikut tips berbelanja di tengah wabah corona:

Perencanaan yang Matang

Rencanakan sebaik mungkin jika ingin pergi ke supermarket atau toko kelontong sehingga tidak perlu berkali-kali keluar rumah.

Saat berbelanja, gunakan masker. Bawa juga kain atau cairan pembersih untuk mengelap troli atau keranjang sebelum menyentuhnya.

Saat mengantre, jaga jarak dua meter dari orang lain.

Singkat waktu berbelanja

Hindari menyentuh banyak barang dan jangan berdiam terlalu lama di lorong supermarket apalagi dengan jumlah orang yang banyak.

Minta bantuan petugas untuk menghemat waktu mencari kebutuhan Anda, tapi hindari kontak fisik.

Update Corona Solo 14 Mei : Positif Corona Tak Melonjak, Tetap 27 Kasus, Hanya Ada Tambahan 1 PDP

Pembayaran tanpa uang tunai

Gunakan pembayaran nontunai dengan ponsel sehingga Anda tidak perlu menyentuh uang kembalian atau mesin kartu.

Bersihkan tangan

Sesaat setelah kita membayar dan meninggalkan toko, segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Buka dan buang kemasan beberapa produk, letakkan kebutuhan sehari-hari di kulkas atau lemari, kemudian cuci tangan lagi.

Jangan lupa untuk ganti baju dan bersihkan ponsel yang sebelumnya digunakan.

Persiapan dan penyajian makanan

Membekukan atau memasak makanan dianggap dapat menonaktifkan virus, meskipun belum ada bukti bahwa COVID-19 dapat ditularkan dari makanan.

Pastikan Moms mencuci sayuran dan buah-buahan terlebih dahulu, apalagi jika memakannya saat mentah.

Memahami bagaimana virus ditularkan, memungkinkan kita untuk lebih waspada selama menghadapi pandemi COVID-19.

Sangat penting untuk merencanakan apa pun (termasuk berbelanja) sehingga dapat membuat pilihan yang terbaik untuk menjaga diri sendiri maupun orang lain dari virus.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved