Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Selama Pandemi, Dokter Sarankan Pengguna Lensa Kontak Ganti Pakai Kacamata untuk Cegah Covid-19

Namun, selain itu, mata juga termasuk bagian yang dapat menjadi jalan masuk Virus Corona ke tubuh manusia.

Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Alodokter
Softlens 

29 pasien lainnya memiliki virus Corona yang ada di cairan mata mereka.

Sementara penelitian lainnya yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine, menemukan jika 9 dari 1.099 pasien yang diuji memiliki Covid-19 memiliki gejala mata merah.

Mata menjadi 'pintu masuk' virus Corona dalam menginfeksi seseorang, sama halnya hidung dan mulut.

Oleh sebab itu CDC Amerika telah ingatkan orang-orang agar jangan menyentuh wajah mereka tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Tambahan lagi, beberapa dokter mata menyarankan pemakai kontak lensa untuk berganti menggunakan kacamata agar mencegah menyentuh mata terlalu sering.

Ada juga kasus seperti dilaporkan oleh CNN, banyak pasien lansia di panti jompo yang memiliki gejala awal berupa mata merah.

Selain itu, dokter juga harus menggunakan APD resmi untuk melindungi mata, hidung dan mulut mereka dari sebaran virus Corona saat mengobati pasien mereka ketika para pasien lakukan kontrol.

Juga, perlu bersihkan meja dan peralatan medis dengan pemutih dan disinfektan alkohol setiap kali ganti pasien.

Meski begitu, penelitian terkait mata merah dan Covid-19 masih berada di tahap awal dan gejalanya cenderung sedikit dibandingkan gejala seperti batuk, demam dan napas pendek.

Kini Banjir Donasi, Karyawan yang Pilih di-PHK demi Temannya: Uangnya Sebagian Aku Sumbangin Aja

Salah seorang dokter ahli pernapasan China juga telah menjelaskan mengenai infeksi melewati indra mata.

Wang Guangfa, yang pernah terinfeksi Covid-19 tetapi sembuh menyebut ia terinfeksi karena ia tidak mengenakan pelindung mata saat mengobati pasiennya.

Awalnya ia mengunjungi klinik demam dan ruang isolasi di Wuhan saat Wuhan masih menjadi pusat bencana tersebut.

Ia melaporkan: "Saat itu kami sudah sangat berhati-hati dan mengenakan masker N95.

"Namun aku segera sadar jika kami tidak mengenakan kacamata pelindung."

Ia juga mengatakan adanya gejala mata merah setelah ia kembali ke Beijing, dan tiga jam kemudian ia mulai mengalami demam dan hidung tersumbat akibat ingus yang parah.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved