Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Banyak Orang Berkerumun Saat PSBB, Dokter Relawan Covid-19: Rasanya Cukup Menyakitkan

Dokter Relawan Rumah Sakit Khusus Covid-19, Debryna Dewi mengungkapkan kekecewaan yang dirasakan tim medis saat banyak yang melanggar PSBB.

Penulis: reporter | Editor: Tribun Network
YouTube KompasTV
Kerumunan di Bandara Soekarno Hatta saat PSBB, 14 Mei 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Dokter Relawan Rumah Sakit Khusus Covid-19, Debryna Dewi mengungkapkan kekecewaan yang dirasakan tim medis saat masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Diketahui, beberapa waktu belakangan, viral adanya kerumunan saat penutupan McD Sarinah serta keramaian di terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

Dalam acara Sapa Indonesia Malam yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Minggu (17/5/2020), Dewi menceritakan perasaan tenaga medis melihat kondisi seperti itu.

"Kalau melihat kemarin yang masih berdesak-desakan di Bandara, di beberapa tempat lain juga tidak patuh PSBB, tentu sebagai manusia perasaan kami capek sih," ungkap Dewi.

Dokter Relawan Rumah Sakit Khusus Covid-19, Debryna Dewi (Tangkap Layar YouTube KompasTV).
Dokter Relawan Rumah Sakit Khusus Covid-19, Debryna Dewi (Tangkap Layar YouTube KompasTV). (YouTube KompasTV)

Dewi menjelaskan, sebagai relawan, dirinya sudah hampir dua bulan tidak pulang ke rumah.

Ia meninggalkan rumah agar fokus membantu penanganan pasien virus corona.

"Meninggalkan apa yang sudah ada di rumah, meninggalkan pekerjaan, meninggalkan semua kenyamanan."

"Fokus kita di depan mata (penanganan pasien virus corona), kita nggak mikirin yang lain selain itu," papar Dewi.

Ramai Tagar #IndonesiaTerserah, Sosiolog: Sebuah Ekspresi Kekecewaan dan Ketidakpercayaan

Peringatan WHO: Waspada Sindrom Misterius pada Anak-anak, Mirip Kawasaki, Diduga Terkait Corona

Ia juga mengungkapkan, banyak orang yang telah menunda serangkaian acara penting seperti pernikahan dan hajatan lainnya karena mematuhi aturan PSBB.

"Karena mereka peduli, karena mereka mau saling jaga," ungkapnya.

Namun, ia dan tenaga medis lainnya mengaku sakit hati jika masih banyak orang yang tak patuh terhadap aturan PSBB.

Sebab, para tenaga medis telah berkorban demi orang lain, tapi di sisi lain, banyak orang yang masih mengabaikan aturan pencegahan virus corona.

"Jadi rasanya memang sakit hati, sudah berkorban demi orang lain, demi jutaaan nyawa lain."

"Kita berkorban untuk mereka semua, tapi tiba-tiba ada yang tetap tidak pakai masker keluar."

"Tetap pergi ke tempat-tempat umum, itu rasanya emang cukup menyakitkan," papar Dewi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved