Virus Corona
Risiko Belanja Baju Lebaran di Tengah Pandemi Corona, Pakar Imbau Langsung Cuci Baju Belanjaan
Alasan pertama, kita tidak pernah tahu pakaian itu pernah dipegang atau bahkan dipakai oleh berapa banyak orang.
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM -- Meski pemerintah telah mengimbau agar masyarakat banyak beraktivitas di rumah selama pandemi corona, terbukti pusat perbelanjaan kembali aktif menjelang Idul Fitri 2020.
Di Solo misalnya, sejumlah mall justru mulai bangun dari tidur panjang karena efek pandemi Corona.
Tercatat, sejak sekitar 2 bulan lalu, mal-mal di Solo tewas karena pandemi Corona.
• Eks Suami Nikahi Zaskia Gotik, Imel Putri Cahyati Banting Tulang Promosikan Bisnisnya Jelang Lebaran
• Ditanya Penonton, Sutradara Preman Pensiun 4 Ungkap Kelanjutan Nasib Kang Komar dan 2 Pemain Lain
Sejumlah mal terlihat sepi dan mencekam.
Tapi, jelang Lebaran, masyarakat mulai berani berdatangan ke mal dengan beragam tujuannya.
Entah itu untuk belanja bulanan, belanja persiapan Idul Fitri, ataupun hanya sekedar melepas kepenatan.
Meski pandemi Corona belum menunjukkan tren penurunan selama dua bulan belakangan ini, nyatanya, jelang Lebaran sejumlah mal di Kota Solo mulai didatangi warga.

Mal Solo Square menjadi satu di antara mal yang menjadi jujukan masyarakat Kota Solo selama pandemi Corona.
Dari pantauan TribunSolo.com, sejumlah warga tampak memadati dan berjalan-jalan di dalam mal tersebut.
Satu diantaranya, warga asal Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Hendri Setyobudi.
Ia berencana untuk berbelanja baju lebaran untuk sanak keluarganya yang ada di rumah.
"Kebetulan mau cari baju lebaran buat orang rumah," kata Hendri kepada TribunSolo.com, Minggu (17/5/2020).
"Sebenarnya saya jarang keluar, baru keluar sabtu/minggu kemarin sama hari ini, kemarin-kemarin di rumah saja," imbuhnya membeberkan.
Hendri tidak menampik apabila rasa bosan dan suntuk kerap menghinggapi selama 2 bulan tinggal di rumah.
"Iya suntuk, tidak betah juga, ini keluar juga sekalian cari baju lebaran, kalau cuma jalan-jalan saja mending di rumah," tuturnya.
Guru les privat matematika itu juga merasa was-was saat beraktivitas di luar rumah selama wabah Corona ini.
"Sebenarnya was-was, tapi sampai rumah tetap mandi, terus ganti baju, bajunya dicuci, besok tidak dipakai lagi," kata Hendri.
"Saya juga sering cuci tangan, apalagi di sini ada tempat cuci tangan, saat masuk maupun keluar mall selalu cuci tangan," tandasnya.
Meski sudah mematuhi protokol kesehatan masuk ke mall, pakar kesehatan sudah mengingatkan risiko membeli baju lebaran di toko dan memakainya langsung.

Dikutip dari Kosmopolitan, pakat pembuatan pakaian Lana Hogue menekankan pentingnya mencuci pakaian langsung dari toko.
Terutama ketika wabah corona masih berlangsung.
"Anda harus mencuci pakaian Anda sebelum memakainya, terutama jika itu pakaian yang langsung menyentuh kulit," kata Lana Hogue.
Ada dua alasannya menurut Hogue.
Pertama, kita tidak pernah tahu pakaian itu pernah dipegang atau bahkan dipakai oleh berapa banyak orang.
Apesnya, pakaian tersebut bisa menjadi sarana penularan virus atau penyakit lainnya.
Yang kedua, karena potensi bahan kimia selama proses pembuatan pakaian.
"Sebagian besar bahan kimia yang digunakan dalam proses pewarnaan memungkinkan untuk diproses melalui peralatan berputar, sehingga bisa mengiritasi kulit," jelas Hogue.
Bahan-bahan pewarna dan zat anti-jamur yang disemprotkan pada tekstil bervariasi sesuai negara produsen.
Masing-masing negara tersebut biasanya memiliki undang-undang yang berbeda tentang penggunaan bahan kimia.
Hogue mengatakan formalin (zat organik alami dengan formula CH2O) adalah karsinogen kategori tiga, yang merupakan tingkat bahaya terendah, dan meski jumlahnya sangat kecil bukan berarti 100 persen aman.
"Dalam kadar sekecil apapun, siapa yang mau terkena karsinogen (zat pemicu kanker). Jadi jika Anda tidak ingin terkena risiko, cucilah pakaian baru terlebih dahulu," ungkap Hogue.
Adapun jenis pakaian baru yang perlu mendapat perhatian lebih menurut Hogue antara lain, pakaian dalam, kaus, dan pakain olahraga yang memiliki bahan menyerap keringat. (*)