Virus Corona
Demi Bisa Persunting Pujaan Hati, Pria Bojonegoro Rela Dikarantina di Sekolah Desa Calon Istri
Warga asal Bojonegoro, Jawa Timur, Edy (27) berniat mempersunting wanita pujaan hatinya asal Pedukuhan Jamus, Kabupaten Kulonprogo.
Destana Pengasih mencatat banyak orang datang masuk kalurahan di tengah pandemi seperti ini.
Warga mengantisipasi potensi penularan corona dengan menerapkan isolasi mandiri.
Mereka yang tidak memiliki ruang untuk isolasi mandiri akan menjalani karantina yang disediakan Destana di TK ini, seperti yang dijalani Edy.
Destana juga membangun pos utama sebagai sentral koordinasi untuk menanggulangi Covid-19 masuk semua wilayah Pengasih.
Pos kebetulan berdiri depan sekolah TK ini.
“Kalau ada pendatang, warga melapor ke kami, kami datang dan mengedukasi agar mereka melakukan isolasi mandiri. Mereka membuat surat pernyataan sedia isolasi mandiri,” kata Indarto.
Setelah dua pekan, mereka baru bisa berinterinteraksi dengan masyarakat Pengasih.
Destana juga melibatkan petugas medis dan Babinsa untuk memastikan kesehatan mereka yang isolasi di TK maupun isolasi mandiri.
Sampai sekarang, sudah tiga orang menjalani isolasi di TK ini.
Yang pertama adalah pemudik dari Jakarta masuk ke Pedukuhan Ngento, Pengasih. Warga Mengisolasi dia di TK hingga dua pekan.
Kedua, warga asal Serut yang kehilangan pekerjaan di Semarang.
Ia sudah menjalani 9 hari isolasi di sini.
“Kemudian pemuda asal Bojonegoro ini, baru masuk semalam,” kata Indarto.
Pemuda ini tetap berniat melangsungkan pernikahan sesuai tanggal yang direncanakan.
Sebelum semuanya berlangsung, ia mesti menjalani isolasi di Jamus.
“Dan dia ini warga yang mau bekerja sama baik,” Indarto.
(KOMPAS.COM/ Dani Julius Zebua)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demi Ijab Kabul, Pemuda Ini Rela Dikarantina di Desa Calon Istri".