Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Tanggapi Berakhirnya PSBB di Tegal, Ganjar Beberkan Potensi Penularan Corona Masih Bisa Terjadi

PSBB Kota Tegal yang telah berlangsung selama sebulan tersebut, diakhiri dengan suara sirine megaphone yang dibunyikan oleh Wali Kota Tegal

TRIBUN JATENG
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengenakan masker saat melakukan sidak di ruang isolasi RS Moewardi Surakarta, Rabu (4/3/2020), terkait kesiapan mengantisipasi situasi terburuk menghadapi virus corona. 

Kebijakan ini sendiri bakal dimulai dari tanggal 30 Maret hingga 30 Juli 2020.

Akses masuk tidak akan ditutup dengan water barrier lagi seperti yang sudah dilakukan di sejumlah titik.

"Termasuk seluruh wilayah perbatasan akan kita tutup, tidak pakai water barrier namun MBC beton."

"Yang dibuka hanya jalan provinsi dan jalan nasional," kata Dedy.

Menurut Dedy, langkah lockdown local ini dinilai mampu mencegah penyebaran virus corona agar tidak masuk ke kota Tegal.

Mengingat sudah ada satu pasien positif corona, tambahnya, maka Tegal sudah masuk zona merah darurat corona.

"Keputusan ini dilematis, namun warga harus bisa memahami, karena ini untuk kebaikan kita semua," kata Dedy.

Ia pun paham betul jika kebijakan ini akan menimbulkan pro dan kontra.

Apalagi masyarakat berpenghasilan rendah seperti pedagang yang terdampak dengan penutupan jalan.

Beralih Jadi PSBB

Seperti diketahui, Pemkot Tegal melaksanakan PSBB sejak 23 April.

Sejak awal hingga PSBB berakhir, kasus Covid-19 yang menimpa warga Kota Tegal berjumlah tetap 3 kasus.

Dua telah sembuh, dan 1 meninggal dunia.

Saat ini, Kota Tegal nihil kasus baru dan ditetapkan zona hijau.

Relaksasi PSBB, diterapkan Pemkot sejak 19 Mei 2020 untuk pemulihan sektor ekonomi.

Seluruh blokade jalan dengan beton MCB telah dibuka, termasuk penerangan jalan yang kembali dinyalakan.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved