Bacaan Niat Puasa Syawal yang Dimulai dari Senin 25 Mei, Dilengkapi dengan Dalil dan Keutamaannya
Pertanyaan itu salah satu kata kunci yang banyak diajukan warganet umat Muslim di mesin pencarian Google, selain bagaimana bacaan niat puasa Syawal.
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."
Terjemahannya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Tidak seperti puasa Ramadan, niat puasa Syawal bisa dilakukan saat siang hari selama belum makan atau minum.
Berikut ini niat puasa Syawal yang dilakukan siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Terjemahannya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”
Waktu Haram Puasa
Waktu haram puasa adalah waktu di mana umat Islam dilarang berpuasa.
Hikmahnya adalah ketika semua orang bergembira, seseorang itu perlu turut bersama merayakannya.
* Berpuasa pada Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal)
* Berpuasa pada Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijjah)
* Berpuasa pada hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah)
* Berpuasa pada hari yang diragukan (apakah sudah tanggal satu Ramadan atau belum)
* Berpuasa saat diri berhalangan, seperti: Haid