Solo KLB Corona
Kisah Kakek Positif Covid-19 Asal Wonosari Klaten yang Dirawat 40 Hari di RS Tapi Belum Juga Sembuh
Seorang Pasien Covid-19 di Kabupaten Klaten sudah menjalani perawatan di rumah sakit selama 40 hari.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Seorang Pasien Covid-19 di Kabupaten Klaten sudah menjalani perawatan di rumah sakit selama 40 hari.
Meskipun begitu, satu pasien yang asal Kecamatan Wonosari ini, masih dinyatakan positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupatan (DKK) Klaten, Cahyono Widodo menuturkan, satu di antara 22 orang yang positif Corona, ada satu orang pasien asal Wonosari yang masih dirawat di rumah sakit.
"Benar, ada satu pasien asal Kecamatan Wonosari yang sudah dirawat di Rumah Sakit selama 40 hari," tuturnya kepada TribunSolo.com, Rabu (27/5/2020).
• Arus Balik Hendak Keluar dan Masuk Solo? Catat Polisi Bakal Jaga Ketat Perbatasan Bagi Pemudik
• Jelang New Normal, Kasus Covid-19 Masih Begerak Naik,Total Ada 214 Orang di Solo Raya Positif Corona
Namun selama berminggung-minggu di rumah sakit mendapat perawatan serius di ruang isolasi, tetapi hasil swab sebanyak 5 kali pasien berinisial P itu belum menunjukkan kabar baik yang memuaskan.
"Dari 5 kali swab, satu hasil tes dinyatakan negatif, namun belum bisa dinyatakan negatif," ujar Cahyono.
Bahkan Cahyono yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Klaten itu menjelaskan alasan mengapa pasien P masih dinyatakan positif Covid-19.
"Dalam ketentuan kesehatan, pasien dinyatakan sembuh dan negatif jika sudah mendapatkan hasil swab negatif dua kali secara berturut-turut," aku dia.
Lebih lanjut Cahyono mengatakan salah satu faktor yang bisa membuat pasien P belum dinyatakan negatif Covid-19 adalah faktor usia.
Mengingat pasien tersebut masuk dalam dalam pasien sepuh.
"Faktor usia bisa mempengaruhi, usia pasien P di atas 60 tahun," kata dia.
• 3 Hari Pelaku Tabrak Lari Bocah 4 Tahun di Solo Belum Tertangkap,Polisi : Mohon Doa Masih Penyidikan
• 3 Pasien Corona Klaten Dinyatakan Sembuh, Diantaranya Klaster Gowa
Meskipun mendapatkan perawatan dan terus dilakukan swab, tetapi pihaknya akan menelusuri penyebab-penyebab pasien P yang masih dinyatakan positif Covid-19.
"Kami akan telusuri secara intens, penyebab pasien P yang belum negatif secara berturut-turut," ungkapnya.
Klaster Ijtimak Gowa
Sebelumnya, P merupakan satu di antara yang menambah daftar panjang kasus positif corona, Sabtu (18/4/2020) lalu.
Juru bicara Satgas Gugus Percepatan dan Penanganan Pencegahan Covid-19, Cahyono Widodo mengumumkan ada 5 orang yang terkonfirmasi positif Corona.
Cahyono mengatakan, 5 orang tersebut merupakan peserta dari Jamaah Tabligh Klaster Gowa.
"Ada penambahan 5 orang yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 dan Kelima orang tersebut termasuk dalam Jamaah Tabligh di Gowa, Sulawesi Selatan," ungkap Cahyono, Sabtu (18/4/2020).
• Lagi, 3 Pasien Positif Corona Peserta Ijtima Ulama Gowa Asal Karanganyar Sembuh
• Bupati Sri Mulyani Minta Perantau Klaten Tidak Balik ke Perantuan, Ini Alasannya
Cahyono mengatakan, kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 ini diketahui merupakan warga dari wilayah Kecamatan Juwiring dan Kecamatan Wonosari.
"Penambahan 5 orang pasien positif Covid-19 diantaranya 2 orang berasal dari Kecamatan Juwiring dan 3 orang berasal dari Kecamatan Wonosari," kata dia.
Cahyono mengatakan ke 6 orang tersebut, masing-masing dirawat di dua rumah sakit di Kabupaten Klaten.
"2 orang asal Kecamatan Juwiring sedang menjalanin perawat di RSST Soeradji Tirtonegoro dan 3 orang berasal dari wilayah Kecamatan Wonosari yang saat ini sedang menjalani perawatan di RSD Bagas Waras," kata Cahyono.
Cahyono mengatakan Kelima pasien tersebut saat ini dalam kondisi yang baik dan stabil.
"Semua baik dan masih stabil," ucap Cahyono.
"Hingga saat ini, jumlah total pasien positif Covid-19 menjadi 7 orang dan 2 orang diantaranya telah sembuh," tambah Cahyono.
Dia membeberkan, mereka diduga tertular pada saat melakukan perjalanan ke Gowa, Sulawesi Selatan pada tanggal 18-23 Maret 2020.
"Tindakan kami selanjutnya, satgas telah melakukan tracing kepada orang-orang yang pernah kontak dengan pasien dan akan segera dilakukan rapid test," ujar Cahyono. (*)