Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

65 Persen Kasus Corona Jawa Timur Ada di Surabaya Raya, Gugus Tugas: Surabaya Bisa Jadi Wuhan

Diketahui lonjakan ini ternyata terjadi di Provinsi Jawa Timur, dengan angka yang cukup tinggi di Surabaya Raya.

(Dok. Pemkot Surabaya)
Kemacetan lalu lintas terjadi di Bundaran Waru atau tepatnya di perbatasan Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, saat hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kota Pahlawan, Selasa (28/4/2020). 

TRIBUNSOLO.COM - Beberapa waktu lalu masyarakat dikagetkan dengan lonjakan angka pertambahan corona di Indonesia yang nyaris di angka 1000 pasien.

Diketahui lonjakan ini ternyata terjadi di Provinsi Jawa Timur, dengan angka yang cukup tinggi di Surabaya Raya.

Waspada, Alat Make Up Disebut Bisa Jadi Sarana Penularan Virus Corona, Simak Cara Mencegahnya

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengatakan, Surabaya bisa menjadi seperti Wuhan jika warganya tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

Itu karena mayoritas kasus Covid-19 di Jawa Timur ada di Surabaya.

Dari 4.112 kasus yang ada di Jawa Timur, Rabu (27/5/2020), Kota Surabaya menyumbang 2.216 kasus.

Sedangkan Sidoarjo dan Gresik yang termasuk dalam wilayah Surabaya Raya menyumbang masing-masing 565 kasus dan 153 kasus.

Tiga daerah di Surabaya Raya ini menyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Jatim.

"65 persen Covid ada di Surabaya Raya. Ini tidak main-main, Surabaya bisa jadi Wuhan kalau warganya tidak disiplin," kata Joni, Rabu.

Di Surabaya, ujar pria yang juga menjabat kata Dirut RSU dr Soetomo Surabaya ini, transmission rate penyebaran Covid-19 mencapai 1,6.

Artinya, jika ada 10 orang positif Covid-19, dalam sepekan akan bertambah menjadi 16 orang.

"Jadi kita mutlak untuk disiplin, disiplin memakai masker, disiplin physical distancing, disiplin cuci tangan, disiplin hidup sehat," ujar dia.

Anak Umur 1,7 Tahun & Bayi 2 Bulan Jadi PDP, Begini Update Corona Solo 27 Mei 2020 Jelang New Normal

Joni mengaku prihatin banyak pasar di Surabaya yang tidak menjalankan physical distancing. "

"Terus terang saya nangis melihat pasar-pasar di Surabaya. Saya bandingkan dengan keadaan di rumah sakit," jelasnya.

Dia meminta warga di Surabaya Raya khususnya di Surabaya patuh terhadap aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang saat ini diberlalukan untuk kali ketiga, dari 26 Mei sampai 8 Juni 2020.

Perpanjangan PSBB Surabaya Raya ini berdasarkan surat keputusan Gubernur Nomor 188.258/KPTS/013/2020.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved