Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Kronologi Pemakaman Jenazah yang Resahkan Warga Bayat Klaten, Ambulans Tak Mampir ke Rumah Duka

Mobil ambulans yang membawa jenazah dari semarang tidak mampir ke rumah duka dan langsung menuju pemakaman Dukuh Purwosari, Desa Ngerangan, Bayat.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Istimewa
Pemakaman jenazah dari Semarang yang dihadiri puluhan orang di malam hari di Dukuh Purwosari, Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Selasa (2/6/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Puluhan warga Dukuh Purwosari, Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten resah usai mengetahui jenazah dari semarang yang dimakamkan ternyata positif Covid-19.

Kejadian bermula saat warga desa mendapat informasi melalui telepon dari semarang bahwa ada pasien berinisial T (53) meninggal pukul 20.00 WIB, Selasa (2/6/2020) malam.

Selain itu, mereka juga meminta dilakukan penyemprotan disinfektan saat mobil datang dan juga peti jenazah T.

Setelah informasi itu diterima warga, mobil ambulans yang mengantar jenazah tersebut berjalan dari RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang ke Desa Ngerangan, Bayat, Klaten.

Mobil ambulans yang mengantar jenazah T tiba di Desa Ngerangan, sekitar pukul 21.00.

Kasus Covid-19 di Sukoharjo Tinggi, Pemkab Sukoharjo Mulai Sasar Rapid Test Untuk Nakes 

Makna Coretan FTP dan BLM yang Sering Terlihat di Aksi Demo George Floyd, Ternyata ini Artinya

Jenazah tidak dibawa ke rumah duka dahulu, tetapi langsung dibawa ke pemakaman Dukuh Purwosari, Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Klaten.

Saat mobil tersebut tiba di pemakaman, mobil tersebut langsung disemprot disinfektan, lanjut dengan peti jenazah.

Proses pemulasaran jenazah selesai pukul 00.30 WIB, Rabu (3/6/2020).

 

Warga saat itu, belum mengetahui jika jenazah T ternyata terpapar Covid-19.

Warga baru mengetahui saat mobil ambulans tersebut diberhentikan dan mengeluarkan surat-suratnya.

Salah satu sopir ambulans tersebut mengeluarkan surat dari RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang, bahwa jenazah T positif Covid-19.

Kades Ngerangan, Sumarno mengaku baru mengetahui jenazah positif Covid-19 setelah dilakukan pemulasaran jenazah di makam tersebut.

"Kami baru diberitahu oleh Sopir Ambulans RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang setelah pemulasaran Jenazah," ucapnya kepada TribunSolo.com.

Sumarno mengatakan sudah meminta 25 orang yang kontak langsung dengan keluarga dan jenazah untuk mengisolasi diri selama 14 hari dan menunggu dilakukan uji rapid test dari pihak Gugus Tugas Kecamatan.

"Kami minta warga yang sempat kontak dengan jenazah dan keluarga untuk isolasi mandiri," tandas Sumarno. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved