Solo KLB Corona
Sempat Kontak dengan Jenazah yang Diduga Pasien Corona, Warga Bayat Kini Jalani Isolasi Mandiri
Warga Bayat Klaten haru melakukan isolasi mandiri setelah diduga pernah kontak dengan jenazah yang diduga pasien Covid-19.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Pemerintah Desa Ngerangan mengeluarkan surat perintah isolasi mandiri selama 14 hari bagi warga yang sempat kontak dengan jenazah T maupun keluarganya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, surat perintah dari Pemdes Ngerangan sebagai tindak lanjut adanya surat keterangan kematian dari RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang No. 474.3/002366/2020.
Surat perintah pemdes tersebut memerintahkan warganya yang kontak langsung dengan jenazah T dan keluargannya melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Isolasi tersebut dilakukan menyusul adanya surat keterangan yang diduga dari RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang yang menyebut jenazah tersebut merupakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
• 1 ABK Asal Ceper Klaten Positif, Diduga Terpapar di Tempat Kerja, Satgas Covid Tracing Orang Dekat
• Hasil Uji Swab Jenazah Resahkan Warga Bayat Klaten, Ini Yang Bakal Dilakukan Dinas Kesehatan
Kades Ngerangan, Sumarno membenarkan adanya surat perintah isolasi mandiri bagi warganya yang pernah kontak dengan jenazah.
Ia mengaku surat tersebut dikeluarkan setelah adanya koordinasi antara tim Gugus Tugas Kecamatan dengan Gugus Tugas Desa.
"Benar itu surat yang kami keluarkan dari hasil koordinasi kami dengan Gugas Kecamatan Bayat," aku Sumarno kepada TribunSolo.com, Rabu (3/6/2020).
"Kami menerbitkan surat ini untuk mencegah penyebaran Covid-19," jelasnya.
Sebagai informasi, almarhum T tercatat sebagai warga asli Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.
T sempat merantau ke Semarang sebagai pedagang ayam.
Selama pandemi ini, dia menyempatkan pulang mudik ke desanya saat lebaran.
"Belasan orang pernah kontak dengan T karena saat lebaran almarhum sempat mudik ke sini," kata Sumarno.
Pasca Lebaran, T dirawat intensif selama 4 hari di RSUD Wongsonegoro Semarang.
Almarhum T diketahui memiliki riwayat penyakit gagal ginjal.
Pada Selasa (2/6/2020) pukul 19.19 WIB T menghembuskan nafas terakhir di RSUD KRMt Wongsonegoro dan meninggalkan seorang istri serta dua anak. (*)