Solo KLB Corona
20 Orang Reaktif Saat Dilakukan Rapid Test di Empat Pasar Tradisional Solo, Ini Langkah DKK Solo
Kepala Dinas Kesehatan kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, selama ini Pemerintah Kota Solo sudah banyak melakukan Rapid Test di berbagai tem
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tengah gencar melakukan Rapid Test massal untuk mengetahui penyebaran virus corona di pusat perbelanjaan di Solo.
Kepala Dinas Kesehatan kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, selama ini Pemerintah Kota Solo sudah banyak melakukan Rapid Test di berbagai tempat termasuk pasar tadisional.
Pasar tradisional di Solo yang telah dilakukan pemeriksaan rapid test massal oleh Gugus Tugas meliputi, Pasar Gede, Pasar Legi, Pasar Kadipolo, dan Pasar Kembang.
• Santri Gontor di Solo Raya Berharap Pemda Fasilitasi Rapid Test Gratis karena Akan Kembali ke Pondok
• Jika Hasil Rapid Test Anggota Kodim/0735 Solo Reaktif, Diarahkan Karantina di Dalem Joyokusumam
Hasilnya, 20 orang dari empat pasar tersebut reaktif saat dilakukan rapid test.
"Kami lakukan Rapid test di empat pasar," kata Siti ditemui di Makodim, Jumat (5/6/2020).
"Ada yang reaktif," jelas Siti.
Dari 20 orang tersebut, sebanyak 5 orang reaktif di Pasar Gede, 3 orang reaktif di Pasar Legi, 6 Orang reaktif di Pasar Kadipolo dan 6 orang reaktif di Pasar Kembang.
DKK Solo langsung bergerak cepat dengan melakukan swab test kepada 20 orang tersebut.
• 140 Prajurit TNI Solo Bawa Tas Berisi Baju Saat Jalani Rapid Test, Langsung Karantina Jika Reaktif
• Buntut PNS Solo Asal Klaten Positif Covid-19, 55 Orang yang Pernah Kontak Bakal Menjalani Rapid Test
Menurut Siti, mereka yang sudah diketahui reaktif ini sudah dilakukan tes swab namun hasilnya belum keluar.
Dia mengatakan, Rapid Test ini memang dilakukan secara masif, agresif, dan terstruktur.
• Pemkot Solo akan Buka Kembali Tempat Ibadah, Kemenag Solo: Tunggu Perwali
Dengan cara ini diharapkan bisa memutus mata rantai virus corona.
Cara ini dilakukan juga sekaligus melakukan edukasi pada masyarakat. (*)