Virus Corona
Update Covid-19 di Indonesia 8 Juni 2020, Bertambah 847 Kasus, Kini Total Berjumlah 32.033
Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan terjadi penambahan 847 pasien positif corona.
TRIBUNSOLO.COM - Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kembali melaporkan jumlah terbaru pasien positif corona di Indonesia, Senin (8/6/2020)
Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan terjadi penambahan 847 pasien positif corona.
• Isi Lengkap Peraturan Wali Kota Solo Usai KLB Corona Diperpanjang 14 Hari Lagi, Catat Petunjuknya
"Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 847 orang sehingga menjadi total kasus positif sebanyak 32.033 orang," ujar Achmad Yurianto dalam siaran BNPB, Senin (8/6/2020).
Dari jumlah tersebut, Achmad Yurianto mengatakan sebanyak 10.904 pasien dinyatakan sembuh setelah terjadi penambahan sebanyak 406 pasien.
"Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 1.883 orang setelah penambahan 32 orang," katanya.
Seperti diketahui, pada Minggu (7/6/2020) kemarin, kasus positif total ada sebanyak 31.186 kasus.
Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 10.498 orang.
Adapun total pasien meninggal dunia sebanyak 1.851 orang.
Mengenal New Normal Beserta Panduan Pencegahan Covid-19 di Tempat Kerja
Berikut penjelasan mengenai new normal, beserta panduan pencegahan Covid-19 di tempat kerja.
Istilah new normal kini sudah tak asing didengar oleh masyakat.
Menurut Psikolog Yuli Budirahayu ketika dihubungi oleh Tribunnews, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Jika new normal diterapkan maka seseorang nantinya akan mengadopsi perilaku hidup berbeda agar menekan risiko penularan virus.
"Ya melakukan perilaku hidup berbeda dari biasanya, seperti bekerja tetapi dari rumah (work from home), saat keluar rumah menggunakan masker, selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan lain sebagainya," kata Yuli.
Kehidupan yang dijalani masyarakat akan berubah, entah itu dari berbagai aspek baik ekonomi, sosial, spiritual, kesehatan, dan bahkan psikologisnya.
"Sebelumnya, masyarakat perlu diberikan psikoedukasi atau pemahaman mengenai pengertian hal tersebut agar bisa menambah wawasan mereka," ungkap Yuli.