Solo KLB Corona
Do Manuto Kian Populer Jelang New Normal, Wali Kota Solo Rudy Jelaskan Filosofinya yang Mendalam
Jargon Wali Kota Solo, Hadi Rudyatmo 'Do Manuto' yang sempat viral kini kian populer di Kota Solo.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jargon Wali Kota Solo, Hadi Rudyatmo 'Do Manuto' yang sempat viral kini kian populer di Kota Solo.
Orang nomor satu di Kota Bengawan yang mencetuskan kata tersebut di tengah pandemi Corona membeberkan filosofinya.
Dikatakan oleh Rudy sapaan akrabnya, jika kata tersebut merupakan sebuah akronim.
"Saya kan orang Jawa, jadi menyampaikan dengan bahasa Jawa," kata Rudy kepada TribunSolo.com, pada Selasa (9/6/2020).
"Itu kepanjangan dari Dumadakan Ono Memala Anyar Nungul Urip Tanpo Obate," jelas dia.
• Gegara Pemkot Tak Bisa Bayar Listrik karena Anggaran Habis, Wali Kota Rudy Ditelepon Gubernur Ganjar
Ia sendiri mengaku akronim dalam bahasa Jawa tersebut berkait dengan munculnya pandemi di Kota Solo beberapa bulan lalu.
"Artinya mendadak tanggal 12 Maret ada penyakit baru yang muncul hidup belum ada obatnya," jelas dia.
Tak hanya itu, masker yang identik dengan 'Do Manuto' dikatakan Rudy mempunyai pesan yang tak kalah filosofis.
"Masker itu artinya Mau Aman Semua, Kedisplinanan Etika Rasa harus ditegakkan," tuturnya.
Dengan kampanye seperti itu, ia berharap masyarakat Solo semakin patuh pada protokol kesehatan agar pandemi lekas usai.
Apalagi sebentar lagi memasuki masa new normal dengan protokol kesehatan yang ketat. (*)