Info Kesehatan
Beberapa Kondisi yang Menyebabkan Sering Kentut dan Cara Tepat untuk Mengatasinya
Setiap orang bisa kentut sebanyak 5 sampai 15 kali setiap hari. Kentut termasuk bagian normal dari proses pencernaan dan merupakan hasil dari aktivita
Sembelit atau konstipasi juga bisa menyebabkan sering kentut. Pasalnya, kotoran yang menumpuk di usus besar akan terfermentasi dan menimbulkan lebih banyak gas yang kemudian menumpuk.
4. Intoleransi laktosa
Orang yang mengidap intoleransi laktosa akan memproduksi lebih banyak gas di saluran cerna ketika ia mengonsumsi produk susu dan turunannya. Misalnya keju, mentega, dan yoghurt.
Gas terbentuk karena tubuh penderita intoleransi laktosa tidak mampu memproses laktosa, yakni sejenis protein yang terkandung dalam produk susu.
Selain sering kentut, konsumsi produk susu oleh pengidap intoleransi laktosa juga akan mengakibatkan gangguan pencernaan dan sakit perut. Oleh sebab itu, penderita harus cermat membaca komposisi suatu produk sebelum mengonsumsinya.
5. Penyakit celiac
Pada penderita penyakit celiac, sistem pencernaannya tidak mampu memecah gluten, yaitu protein di dalam gandum dan produk gandum.
Jika mereka mengonsumsi gluten, akan timbul bermacam-macam gangguan pencernaan, termasuk kembung dan sering kentut.
6. Irritable bowel syndrome
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah kelainan pada saluran cerna yang menimbulkan beragam gangguan pencernaan. Mulai dari sakit perut, gas yang berlebihan, sering kentut, serta sering diare atau konstipasi.
Gejala IBS akan muncul saat pengidapnya sedang stres atau mengonsumsi makanan tertentu.
7. Intoleransi terhadap makanan tertentu
Susu dan gluten memang merupakan penyebab intoleransi makanan yang paling umum. Tapi tubuh juga mungkin menjadi intoleran terhadap jenis makanan lainnya, sehingga konsumsi makanan tersebut mengakibatkan gangguan pencernaan. Salah satunya sering kentut.
Untuk mendeteksi intoleransi makanan, kita bisa mencatat jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi serta keluhan yang muncul.
Jika jenis makanan penyebab intoleransi telah ditemukan, hindari konsumsinya agar gejala tidak muncul.