Solo KLB Corona
Masih Pandemi Corona, Pemkab Klaten Minta Sekolah Bentuk Tim Gugus PP Covid-19
"Kita tentu harus lebih waspada saat ini," kata Jaka, saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (12/6/2020).
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten meminta pengelola sekolah membentuk Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di lingkungan sekolah.
Hal ini bisa diterapkan seluruh pengelola sekolah untuk mencegah penyebaran virus corona di lingkungan sekolah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Klaten, Jaka Sawaldi mengatakan, hal tersebut penting agar Gugus Tugas di sekolah bisa lebih waspada dengan penyebaran virus corona di lingkungannya.
• Viral Video Rombongan Pesepeda Menggowes dalam Kafe di Semarang, Kini Pesepeda Minta Maaf
• Beredar Video TikTok Pejabat Bondowoso di Atas Meja Kantor, Begini Kata Pemkab Bondowoso
"Kita tentu harus lebih waspada saat ini," kata Jaka ketika mengisi kegiatan pembekalan training of trainers (TOT) yang diikuti sejumlah pengelola sekolah via online, Jumat (12/6/2020).
"Covid-19 ini belum usai, sehingga perlu dilakukan pencegahan, sangat penting guna menghadapi peserta didik jika sudah masuk sekolah di waktu mendatang," tambahnya.
Jaka mengatakan, tugas PP Covid-19 yang dibentuk di lingkungan sekolah nantinya akan mengatur terkait ketentuan-ketentuan yang akan diterapkan di sekolah di tengah pandemi Covid-19.
"Jadi, semua harus dipersiapkan, agar terhindar dari virus ini," kata Jaka
Pihaknya berharap, lingkungan sekolah steril dan tetap patuh protokol pencegahan Covid-19 sehingga terbebas dari virus corona.
"Jangan sampai ada yang terpapar Covid-19 di lingkungan sekolah," harapnya.
Jaka juga meminta untuk para guru tetap menekankan pembelajaran pola dua arah dengan peserta didiknya.
Dia menambahkan, dalam pembelajaran kedepan, harus ada timbal balik antara guru dengan peserta didik saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Selain dapat mengontrol aktivitas peserta didik, pembelajaran dengan pola ini diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal.
"Sehingga, kedepannya peserta didik tidak hanya sekedar dijadikan sebagai objek di tengah pembelajaran via online seperti saat sekarang," ujarnya. (*)