Gempa Bumi di Laut Pacitan Terasa di Solo Raya, Warga Diminta Hindari Bangunan yang Retak & Rusak
Lokasi tepatnya berada di laut pada jarak 91 kilometer arah Selatan Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 93 kilometer.
TRIBUNSOLO.COM - Sejumlah daerah di Solo Raya ikut merasakan getaran akibat gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah laut Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim) dini hari tadi pukul 02.33 WIB, Senin (22/6/2020).
Lokasi tepatnya berada di laut pada jarak 91 kilometer arah Selatan Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 93 kilometer.
Kendati gempa ini berlokasi di laut, dari hasil pemodelan BMKG tidak menunjukkan adanya potensi tsunami.
Namun, dampak guncangan gempa ini dirasakan di sejumlah wilayah Indonesia.
Seperti di daerah Kota Yogyakarta, Bantul, Maguwoharjo hingga Sleman, Wonogiri, Tulungagung, Karangkates, dan Pacitan, getaran gempa dirasakan dengan skala intensitas II MMI.
• Gempa Bumi 6.0 Skala Richter Guncang Taiwan
• Inilah Barang Bukti Penyerangan Polisi Karanganyar, 2 Senjata Tajam & Kertas, Isinya Belum Diungkap
Getaran ini dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan-akan truk berlalu.
Sementara itu, di daerah Nganjuk, Trenggalek, Purworejo, Ponorogo, Banjarnegara, Purwokerto, Klaten dan Sukoharjo merasakan getaran gempa ini dengan skala intensitas II MMI.
Di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung juga bergoyang.
Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi ini memiliki parameter awal magnitudo M 5,0 dan parameter update magnitudo M 5,1.
Dalam keterangan resmi Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono ST Dipl Seis MSc menyebutkan bahwa episenter gempabumi ini terletak pada koordinat 8,98 LS dan 110,85 BT.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hipesenternya, gempa yang terjadi ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault," kata dia.
Namun, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
• Maluku Utara Diguncang Gempa Besar Berkekuatan 7,1 SR, BMKG Peringatkan Potensi Gempa Susulan
• Sempat Piknik ke Pacitan & Semarang, Warga Asal Teras Boyolali Kini Positif Covid-19
Hasil monitoring BMKG hingga pukul 02.53 WIB, Senin (22/6/2020), belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.
BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
