Berita Sukoharjo Terbaru
Derita Kelumpuhan Saraf Otak Sejak Balita, Remaja Sukoharjo Hanya Bisa Berbaring di Kasur
"Saat itu anak saya demam 37,5 derajat dan kejang-kejang, lalu saya bawah ke Puskesmas," katanya, Minggu (28/6/2020).
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Ananda Rendi (14) warga Dusun Punthuk Rejo, RT 02 RW 01, Desa Jangglengan, Kecamatan Nguter, Sukoharjo hanya bisa berbaring di kasurnya.
Sejak usia 5 bulan, dia menderita cerebral palsy atau kelumpuhan saraf otak.
Hal itu membuat Rendi menjadi lumpuh, dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti anak pada umumnya.
• Bahaya Vapor Lock Pada Pengereman Mobil, Simak Penjelasannya
• Wonogiri Zona Hijau, Pemerintah Godok Konsep Sekolah Tatap Muka
Menurut ibu Rendi, Sumarti (55), saat usia 5 bulan, anak bungsunya itu tiba-tiba mengalami panas tinggi dan kejang-kejang.
"Saat itu anak saya demam 37,5 derajat dan kejang-kejang, lalu saya bawah ke Puskesmas," katanya, Minggu (28/6/2020).
"Karena kejang-kejang, dari Puskesmas dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo," imbuhnya.
Disana, Rendi ditangani oleh dokter spesialis anak, dan sempat dirawat beberapa hari.
Namun, diagnosa dari dokter membuat hati Sumarti sebagai seorang ibu hancur, karena anaknya didagnosa penyakit kelumpuhan saraf otak.
"Karena penyakitnya itu, jadi lumpuh total," ucap dia.
"Satu tahun kemudian saya periksakan untuk penglihatan, pendengaran, jantung, dan paru-parunya, dan alhamdulillah normal," jelasnya.
Penghasilan keluarga yang pas-pasan, membuat Rendi tidak bisa mendapatkan pertolongan medis lebih jauh.
Ayah Rendi, Muhadi (55) bekerja sebagai tukang bangunan, sementara ibunya bekerja rumahan membuat snack.
• Reuni Syuting Bareng Stefan William, Natasha Wilona: Enggak Ngerasa Kaku, Kita Udah Berteman
Selain itu, orang tua Rendi juga masih harus menghidupi 4 orang kakak Rendi.
"Anak saya lima, yang Sulung saat ini sudah berkeluarga, yang tiga lagi masih sekolah, dan Rendi anak bungsu," terangnya.
Dengan kondisi pandemi Covid-19 ini, orang tua Rendi sempat meminta bantuan kesejumlah tempat untuk membantu anaknya.
Dia berharap, anaknya bisa mendapatkan penanganan medis yang lebih baik lagi.
"Saya ingin anak saya bisa hidup mandiri, karena saya nantinya tidak bisa merawatnya terus-menerus," tandasnya. (*)