Solo KLB Corona
Bupati Sragen Perbolehkan Gedung SMS Digunakan untuk Hajatan Lagi, Ini Syaratnya
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati bolehkah Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen digunakan hajatan. Meskipun diperbolehkan Yuni meneg
TRIBUNSOLO.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati bolehkah Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen digunakan hajatan.
Meskipun diperbolehkan Yuni menegaskan pelaksanaan kegiatan harus sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 seperti jaga jarak, pengecekan suhu tubuh sebelum masuk hingga cuci tangan atau hand sanitizer.
"Hajatan boleh tapi tetap menggunakan protokol kesehatan dan dilihat dari luas gedung, tamu hanya boleh 50% dari kapasitas gedung," kata Bupati Yuni, Jumat (3/7/2020)
• Pecahkan Rekor MURI Buat 100 Poster Soal Corona, Pria Solo Ini Gratiskan Karyanya Diunduh Masyarakat
• Asmirandah Merasa Berjodoh dengan Jonas Rivanno, Begini Curhatnya yang Baru Sadar soal Suami Impian
Kendati mengizinkan Yuni lebih merekomendasikan agar lebih baik ditunda terlebih dahulu masyarakat yang akan menyelenggarakan hajatan setelah pandemi Covid-19.
"Akan jauh lebih serasa punya hajat daripada di tahun ini, kecuali hanya akad nikah mengundang keluarga inti saja dan rrsepi menunggu selesai pandemi," lanjut Yuni.
Yuni optimis Sragen akan segera memasuki zona hijau karena selama kurang lebih 13 hari terakhir tidak ada penambahan kasus Covid-19.
Pasien positif yang menjalani perawatan kini 10 orang dan tujuh diantaranya ialah Orang Tanpa Gejala (OTG).
Jika mereka dinyatakan sembuh di pekan ini atau pekan depan Sragen akan beralih status zona hijau.
Menuju status zona hijau ini tentu Pemkab Sragen segera mempersiapkan diri dari sektor pendidikan.
Yuni menyampaikan pihaknya telah mempersiapkan pengadaan thermogun, pengadaan face mask atau masker di seluruh SD dan SMP di Sragen.
"Kita hitung terlebih dahulu untuk seluruh SD seluruh SMP kebutuhannya berapa nanti kita belanjakan sekalian dengan kebutuhan dari KPU jadi sekalian belanja," kata Yuni.
• Tolak Rancangan RUU HIP, Ratusan Pemuda Pancasila Geruduk Kantor DPRD Sukoharjo
• Kronologi Pasutri Curi Motor di Klaten dengan Membawa Anak Usia 4 Bulan
Termasuk diperbolehkan atau tidak pada (13/7/2020) depan anak-anak dapat bersekolah atau belum Yuni menyampaikan belum mendapatkan kepastian.
"Yang penting semua tersedia lebih dahulu, sekolah kita sterilkan terlebih dahulu minggu depan. Paling tidak anak-anak kelas 1 mungkin bisa masuk terlebih dahulu untuk memperkenalkan lingkungan sekolah dan para guru yang lain kita menunggu kepastian status zona Sragen," terang Yuni.
Yuni menyampaikan Pemkab Sragen mempersiapkan thermogun, masker dan disinfektan untuk lebih dari 2 ribu SD belum termasuk SMP.
Sementara hand sanitizer, sabun pengadaannya boleh dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Sementara jam pelajaran direncanakan akan dipadatkan atau dipersingkat lebih cepat dan anak-anak akan masuk tiga hari dalam satu pekan.
• Di Tengah Isu Reshuffle, Menkes Terawan ke Solo,Sempat Mampir di Warung Ayam Goreng Langganan Jokowi
"Misalnya kelas 1, 2, 3 sekolahnya Senin, Rabu dan Jumat kelas 4, 5, 6 Selasa Kamis dan Sabtu sehingga mereka tidak bertemu. Kalau dibuat sistem shift di pergantian jam mereka akan bertemu sehingga tidak akan berkerumun."
"Kalau dibagi seperti ini pelajaran dipadatkan itu masih bisa yang penting anak-anak bisa bertatap muka dengan guru dan teman-teman karena itu penting," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Gedung SMS Sragen Boleh untuk Hajatan, Ini Syaratnya
Penulis: Mahfira Putri Maulani
Editor: muslimah