Pasutri di Klaten Curi Motor
Kisah Pasutri asal Klaten Bawa Anaknya Mencuri Motor : Kena PHK akibat Corona, Jual Es Tak Mencukupi
Kisah Pasutri asal Klaten Bawa Anaknya Mencuri Motor : Kena PHK akibat Corona, Jual Es Tak Mencukupi
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Akibat pandemi Covid-19, sejumlah karyawan dan buruh PHK mesti menerima kenyataan pahit menerima PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Nasib tak mujur itu juga dialami Pasutri asal Klaten berinisial FR (35) - RA (24).
• Kronologi Pasutri Curi Motor di Klaten dengan Membawa Anak Usia 4 Bulan
Mereka sehari-hari mengontrak rumah di Desa Banaran, Kecamatan Ceper.
Karena motif terdesak ekonomi, pasutri ini kemudian gelap mata.
Mereka nekat mencuri sebuah sepeda motor Honda Supra X bernopol AD 2923 AC yang terparkir dipinggir jalan.
• Bawa Anaknya Berusia 4 Bulan, Pasuntri Asal Klaten Ini Nekat Curi Motor di Kawasan Bayat
• Cerita Pasuntri Mencuri Motor di Bayat Klaten, Jebol Lubang Kunci dengan Kunci Leter Y
Menurut FR, hal itu terpaksa ia lakukan untuk menyambung hidup dia dan keluarganya.
"Saya melakukan ini untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, untuk bayar kontrakan, " kata FR saat di Mapolres Klaten, Jumat (3/7/2020).
FR mengaku sempat berkerja disebuah perusahaan, namun terkena PHK.
Setelah kena PHK, dia sempat berdagang es untuk menghidupi keluarganya.
Namun penghasilannnya tak cukup menghidupi istri dan anaknya yang masih berusia 4 bulan.
FR dan istrinya pun nekat mencari jalan pintas, yakni mencuri motor.
Yang menyedihkan, saat pasutri itu melakukan aksi curanmor tersebut, mereka juga membawa anak mereka.
"Saya dan istri mencuri motor itu, dengan membawa anak saya yang masih berusia 4 bulan," imbuhnya.
• Pengajian Umum hingga Konser yang Mengundang Keramaian Diperbolehkan Lagi di Tegal, Solo Kapan?
• Dampingi Terawan Menterinya Presiden Jokowi, FX Rudy Beda Sendiri Pakai Masker Andalan Kumis Tebal
Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Andriyansyah Rihats Hasibuan menambahkan, mereka melakukan aksinya di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Klaten, pada Sabtu (7/3/2020) lalu.