Virus Corona
Penting Bagi Anak, Inilah Prosedur Imunisasi Anak di Tengah Pandemi Corona dari Dokter Reisa
Imunisasi menjadi sebuah hal yang penting dilakukan orang tua kepada seorang anak.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM - Imunisasi menjadi sebuah hal yang penting dilakukan orang tua kepada seorang anak.
Namun di tengah pandemi ini membuat masyarakat lebih waspada ketika melakukan imunisasi pada anak.
• Update Corona Indonesia 4 Juli 2020: Tambah 1.447, Kini Total 62.142 Kasus, 28.219 Orang Sembuh
Oleh hal itu Tim Komunikasi percepatan penanganan virus Corona atau Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro menjelaskan sejumlah prosedur imunisasi untuk anak di tengah pandemi Corona.
Dikutip dari tayangan Kompas TV, dr Reisa memberikan 4 prinsip dalam kegiatan imunisasi.
Reisa menyebut poin pertama adalah imunisasi dasar dan lanjutan disarankan tetap dilakukan sesuai jadwal untuk melindungi anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi atau (PD3I).
Kedua secara operasional baik di posyandu, puskesmas, puskesmas keliling maupun pusat kesehatan lainnya yang memberikan layanan imunisasi mengikuti kebijakan pemerintah setempat.
"Ketiga kegiatan surveilens PD3I harus dioptimalkan termasuk laporannya, serta keempat menerapkan prinsip Penerapan Kewaspadaan Isolasi (PPI) dan menjaga jarak aman 1 sampai 2 meter" ujarnya.
Sebagai tempat yang rawan menyebarkan virus corona, maka layanan kesehatan yang menyediakan imunisasi harus benar-benar aman.
• Menag Beri Lampu Hijau Boleh Salat Idul Adha di Lapangan, Bagaimana untuk Daerah Zona Merah Corona?
Oleh karena itu pelayanan imunisasi di puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya di tengah pandemi harus memiliki 9 ketentuan berikut ini.
Pertama Reisa menjelaskan jika ketentuan tempat imunisasi wajib memiliki lokasi yang luas dengan sirkulasi udara yang baik.
"Yang kedua memastikan ruang yang digunakan rutin dibersihkan disinfektan, ketiga tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau hand sanitizer" ujarnya.
Keempat dr Reisa menyarankan untuk mengatur meja pelayanan antar petugas dan orang tua dengan jarak aman 1- 2 meter.
Ia juga menambahkan pada poin kelima perlu adanya jalur keluar dan jalur masuk diatur berbeda dan menyediakan tempat duduk bagi sasaran imunisasi bersama orang tua untuk menunggu.
"Keenam tentukan jadwal hari atau jam pelayanan kusus imunisasi dari jauh-jauh hari agar layanan dilakukan dengan singkat dan harus batasi sasaran yang akan di imunisasi" ujarnya.
Ketujuh Reisa menjelaskan jika petugas medis wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan prinsip PPI.