Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Terbaru Karanganyar

Pariwisata Tawangmangu Dibuka, Penyedia Jasa Tunggang Kuda Berharap Ekonomi Membaik

"Kemarin tidak bisa masuk kerja, objek-objek wisata banyak yang ditutup, saya akhirnya bantu merawat lahan orang," kata Parjianto.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Adi Surya
Parjianto bersama kuda hitam yang diberinya nama Robin di Objek Wisata Bukit Sekipan, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (4/7/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Obyek wisata di Tawangmangu, Karanganyar mulai dibuka setelah lama ditutup akibat Corona. 

Pantauan TribunSolo.com pada Sabtu (4/7/2020) kemarin berbagai aktivitas mulai bergeliat di lokasi tersebut. 

Kuda hitam berpelana merah itu dituntunnya menuruni jalur berbatu di Objek Wisata Bukit Sekipan, Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Viral Pernikahan di Lombok yang Beri Maskawin Sandal Jepit dan Air Segelas, Tidak Ingin Menyusahkan

Harga HP Realme C11 Terbaru Juli 2020, Mulai Rp 1,5 Jutaan dan Ini Spesifikasinya

Mulut tertutup masker biru muda dan jalannya perlahan-lahan menuruni jalur itu.

Sembari berharap, orang-orang yang berkemah di sana ada yang ingin menunggangi kuda yang diberinya nama Robin itu.

Ia memutuskan berhenti sejenak depan salah satu zona perkemahan yang ada di Bukit Sekipan Tawangmangu.

Sekali-kali dia menengok ke kanan ke kiri sembari menajamkan pendengarannya siapa tahu ada suara panggilan pengunjung dari kejauhan.

Dialah, Parjianto (43), seorang warga Dusun Pancot, Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Ia sudah kurang lebih 14 hari kembali aktif menawarkan jasa menunggang kuda seusai 3 bulan berhenti akibat Corona.

"Kalau belum dibuka, kasihan, saya sama kuda saya tidak bisa kerja, kemarin cari uang susah," ucapnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (4/7/2020).

Parjianto memiliki beberapa tanggungan yang harus dihidupinya selama Corona mewabah.

Ia beristri satu dan memiliki 2 anak.

Itu membuatnya harus memutar otak supaya menghidupi orang-orang dalam satu atap.

"Kemarin tidak bisa masuk kerja, objek-objek wisata banyak yang ditutup, saya akhirnya bantu merawat lahan orang," kata Parjianto.

Tes Kepribadian : Menurut Kamu Gambar Mana yang Bukan Keluarga Asli? Ungkap Karakter dalam Dirimu

"Mencangkul sama menyirami tanaman-tanaman, masuk pukul 06.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, itu dapat Rp 50 ribu dan makan satu kali," tambahnya.

Tak hanya Parjianto, sang istri juga turut membanting tulang bantu perekonomian keluarga saat masa krisis akibat Corona.

"Istri juga ikut kerja, menyiangi di lahan orang, sehari bisa dapat Rp 40 ribu, berangkat pukul 06.00 WIB pulang pukul 12.00 WIB," ujarnya.

Besaran pendapatan yang dikantongi selama hampir 4 bulan pandemi Corona membuat prihatin.

Uang-uang yang didapat pun dibelanjakannya untuk kebutuhan makan dan minum keluarganya.

"Misal, kerja dua hari, saya dapat uang Rp 100 ribu, itu saya belikan beras 3 kilo, sisanya bumbu masak, beli kerambil, tempe, cabe, gula putih, dan teh," ungkap Parjianto.

"Makan cuma makan sayur sama karak saja," akunya.

Tak Hanya Buat Surat Pernyataan, 3 Wanita yang Main TikTok di Jembatan Suramadu Juga Didenda

Namun, ia kini bisa sedikit bernapas lega karena sejumlah objek wisata di Tawangmangu sudah dibuka.

Itu membuatnya bisa kembali menawarkan jasa menunggang kuda kepada para pengunjung.

"Rejeki yang mengatur yang di atas," ucap Parjianto. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved