Berita Karanganyar Terbaru
Jumlah Pendaki di Gunung Lawu Membludak, Ini Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Jumlah pendaki yang mendaki Gunung Lawu sempat membludak beberapa waktu lalu. Ya, jalur-jalur pendakian Gunung Lawu sempat dipadati ribuan pendaki seu
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Jumlah pendaki yang mendaki Gunung Lawu sempat membludak beberapa waktu lalu.
Ya, jalur-jalur pendakian Gunung Lawu sempat dipadati ribuan pendaki seusai kurang lebih 3 bulan ditutup sementara waktu akibat Pandemi Corona.
Tak terkecuali, jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Kandang.
• Logo Dicatut di Spanduk Pasar Rakyat Alkid, Pemkot Solo Tegaskan Tak Keluarkan Izin
• Setelah Baliho ORI, Kini Baliho Petahan Klaten yang Dirusak
Relawan Anak Gunung Lawu (AGL), Budi Santoso menilai membludaknya jumlah pendaki lantaran efek jenuh di rumah karena mewabahnya virus Corona.
"Ditutup dalam kurun waktu tiga bulan karena pandemi Corona, mungkin pendaki sendiri sudah jenuh di rumah, sudah haus mendaki," tutur Budi kepada TribunSolo.com, Rabu (8/7/2020).
"Yang jelas membuat pendaki sendiri rindu haus dengan suasana alam mungkin seperti ditinggal pacarnya terlalu lama, kan ada rasa kangennya, istilahnya seperti itu," papar dia.
"Seketika dibuka, ya, mereka akan tadi berlomba-lomba naik gunung, itu sudah kayak pasar malam," tambahnya.
Budi tidak menampik jumlah pendaki yang naik ke Gunung Lawu sudah masuk dalam kondisi overload.
"Di tiap area camp full, pos empat yang areanya luas, sudah berdesak-desakan apalagi pos tiga yang agak minim areanya," kata dia.
"Meski begitu, kami tetap mengingatkan untuk tetap menerapkan protokoler kesehatan yang dianjurkan," tegasnya.
Jumlah pendaki, lanjut Budi, yang melalui jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Kandang menembus 500 orang saat akhir pekan lalu.
"Kalau hari biasa jumlah pengunjung seperti air mengalir, cuma 3 sampai 10 rombongan saja, untuk kemarin malam minggu kesemuanya jalur bisa dikatakan mencapai ribuan pendaki," tutur dia.
"Kalau yang lewat cemoro kandang kemarin kisaran 500 pendaki," tambahnya.
• Ini Ciri-ciri Bayi Perempuan yang Ditemukan Warga di Dekat Makam Kauman Klaten
• Dua Pria Lakukan Masturbasi dan Pamerkan Kelamin di Gang Jalan Laweyan Solo, Begini Kronologi
Budi mengatakan para pendaki yang mendaki lewat Cemoro Kandang tetap harus mengisi data dan meninggalkan identitas.
"Kalau via Cemoro Kandang memang pendaki yang datang harus registrasi, harus mengisi formulir, entah rombongan berjumlah 15 orang, nama-nama mereka harus terdata semua," kata dia.
"Nama dan alamat lengkap harus terdata, KTP hanya perwakilan salah satu dari rombongan saja, biaya tiket juga ada Rp 20 ribu per orang," tandasnya. (*)