Terduga Teroris Ditembak di Sukoharjo
Terduga Teroris Ditembak di Sukoharjo, Pengamat : Terkait Penyerangan Wakapolres Karanganyar Busroni
"Ada dugaan terkait dengan Karyono yang kemarin menyerang Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni," terang Tayyip kepada TribunSolo.com.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror mencokok terduga teroris di Dukuh Ngruki, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (10/7/2020) sekira pukul 17.30 WIB.
Terduga teroris yang dicokok diketahui bernama MJI alias Abdullah Johns, warga Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Pengamat radikalisme dan terorisme, Tayyip Malik menduga MJI memiliki kaitan dengan sosok terduga teroris yang menyerang Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni.
Yakni Karyono Widodo warga eks napiter yang beralamat di Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur.
• Sempat ke RS Bhayangkara, Terduga Teroris yang Ditembak di Sukoharjo Dirawat di RS Kariadi Semarang
• Polisi Sukoharjo Benarkan Ada Penangkapan Terduga Teroris di Wilayahnya Tapi yang Tangani Densus 88
"Ada dugaan terkait dengan Karyono yang kemarin menyerang Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni," terang Tayyip kepada TribunSolo.com, Sabtu (11/7/2020).
Tayyip masih enggan membeberkan secara mendetail peran yang dijalankan MJI.
"Ini harus menunggu polisi, perannya seperti apa si Ikhsan itu yang jelas ini bukan sel yang terputus," katanya.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror telah menciduk tiga orang terduga teroris yang diduga berkait dengan penyerangan tersebut.
Dua diantaranya ditangkap di Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali dan sisanya di Semarang.
• Densus 88 Geledah Rumah Kontrakan di Ngruki Sukoharjo, Bawa HP Milik Terduga Teroris yang Ditembak
• Polisi Sukoharjo Benarkan Ada Penangkapan Terduga Teroris di Wilayahnya Tapi yang Tangani Densus 88
"Peran Ikhsan belum tahu perannya seperti apa, apakah dia terlibat dengan yang di Boyolali atau langsung ke Semarang," tutur Tayyip.
Tayyip belum bisa memastikan Ikhsan benar-benar terlibat dalam kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
"Kalau dirunut dari Karyono bisa jadi diklaim anggota JAD, tapi tidak segampang itu," tandasnya. (*)