Suami Cegah Petugas Kesehatan Jemput Istrinya yang Positif Covid-19: Seperti Apa Corona Saya Mau Tau
Penolakan pasien tersebut terekam di sebuah video berdurasi 3 menit 49 detik yang direkam Samsul, petugas kesehatan Puskesmas Kumai.
TRIBUNSOLO.COM -- Seorang pedagang ayam berusia 53 tahun di Pasar Cempaka Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah dinyatakan positif Covid-19.
Saat didatangi petugas kesehatan dari Puskesmas Kumai pada Sabtu (11/7/2020), warga Kelurahan Candi tersebut menolak diisolasi di Rumah Sakit Sultan Imanuddin.
Ironisnya ia bahkan tetap berjualan daging ayam di pasar.
• Cepatnya Corona Menyebar di Klaster Warung Tahu Kupat : Setelah 9 Orang, Kini Tambah 6 Lagi Positif
• Ledakan Kasus Corona di Solo Raya saat Adanya Kelonggaran, Rekor Sehari 49 Orang Positif Covid-19
Hari itu petugas kesehatan datang ke rumah pasien untuk menyampaikan hasil test swab yang positif Covid-19 dan juga tracing kontak erat pasien.
Penolakan pasien tersebut terekam di sebuah video berdurasi 3 menit 49 detik yang direkam Samsul, petugas kesehatan Puskesmas Kumai.
Di awal video, pasien mengaku tidak sakit dan hanya kurang tidur.
"Sudah 20 hari (sejak di-rapid test). Saya enggak sakit apa-apa. Cuma kurang darah saja kata dokter," ujar si pasien dalam salah satu bahasa daerah.
Suami pasien kemudian menimpali pernyataan istrinya. Dia mengatakan istrinya sakit karena setan bukan karena virus corona.
"Kalau sakit memang sampai sekarang, (tapi) cuma 4 hari saja (yang benar-benar) sakit, cuma setan saja itu," kata suaminya.
Ia pun mengancam jika tidak boleh ada yang menjemput istrinya.
"Biar mati enggak apa-apa. Semua manusia itu pasti mati semua. Seperti apa corona itu, saya mau tahu," ujar sang suami dengan nada meninggi.
Di video tersebut, Samsul kemudian meminta agar pasien dan keluarganya melakukan isolasi mandiri dan untuk sementara menghindari interaksi dengan orang lain.
Sementara itu kepada Kompas.com, Samsul mengklaim telah berusaha maksimal untuk membujuk pasien dan keluarga agar mau isolasi. Namun mereka tetap menolak.
Sempat tolak test swab, petugas kesehatan kewalahan
Samsul bercerita kasus pasien pedagang ayam tersebut berawal saat pasien datang ke salah satu rumah sakit swasta di Pamgkalan Bun karena mengeluh sakit.
Saat diminta rapid test oleh pihak rumah sakit, pasien tersebut menolak.