Sapardi Djoko Darmono Meninggal
Penyair Asal Solo Sapardi Djoko Darmono Berpulang, Ini Beberapa Judul Puisi Terbaiknya
Selama berkiprah di dunia sastra, Sapardi dikenal luas juga sebagai penyair, penerjemah, penulis novel dan juga seorang kritikus.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ilham Oktafian
Inilah cuplikan Puisi Hujan Juni :
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu…
4. Dalam Doaku
Puisi ini dibuat tahun 1989, meski usianya puluhan tahun namun pembaca era lampau maupun sekarang dibuat terkagum kagum dengan baitnya.
Dengan kata lain, puisi ini mempunyai umur yang panjang, serupa dengan puisi Sapardi yang lain.
Berikut cuplikannya :
Dalam Doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman
tak memejamkan mata, yang meluas bening
siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening
karena akan menerima suara-suara
• Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Where Did You Sleep Last Night - Nirvana, Chord Termudah
• Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Wish You Were Here - Pink Floyd, Hits Lawas Melegenda
• Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Mother - Pink Floyd, Lagu Penuh Makna
5. Yang Fana Adalah Waktu
Sepintas, judul puisi tersebut memang begitu populer.
Memang demikian faktanya, kutipan "Yang Fana Adalah Waktu" tersebar di banyak tempat dalam ruang dan waktu yang berbeda.
Berikut sedikit bait puisi yang digubah tahun 1978 itu :
Yang fana adalah waktu
Kita abadi: memungut detik demi detik,
merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa
"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu, Kita abadi
(*)