Kisruh di Tubuh PDIP Solo
Agung Walet Laporkan Sejumlah Kader PDIP Solo ke Polisi, Buntut Insiden Pengeroyokan di Rapat Partai
"Kita sudah lapor ke Polresta sekitar pukul 23.30 WIB, terus baru pulang pukul 02.00 WIB," ucap Wahyu kepada TribunSolo.com.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua Anak Ranting PDI Perjuangan di RW 28, Kelurahan/Kecamatan Jebres, Solo, Agung 'Walet' Indaryoto yang diduga dikeroyok sejumlah orang saat rapat konsolidasi partai telah melayangkan laporan ke Polresta Solo.
Kuasa Hukum Agung, TH Wahyu Winarto mengungkapkan pihaknya telah melayangkan laporan ke Polresta Solo, Minggu (19/7/2020) sekitar pukul 23.30 WIB.
"Kita sudah lapor ke Polresta sekitar pukul 23.30 WIB, terus baru pulang pukul 02.00 WIB," ucap Wahyu kepada TribunSolo.com, Senin (20/7/2020).
• Kesaksian Versi Ketua PAC PDIP Jebres Solo : Ketua Anak Ranting Agung Walet Tiba-tiba Melempar Snack
• Dikeroyok Oknum Satgas PDIP, Sekretaris Banteng Solo Bergerak Pendukung Gibran Luka di Pelipis Mata
Terpisah, Kasatreskrim Polresta Solo, AKP Purbo Adjar Waskito enggan berkomentar perihal kasus dugaan pengeroyokan itu.
Ketua Anak Ranting Diduga Dikeroyok
Sebelumnya, Wahyu mengungkapkan dugaan pengeroyokan Agung terjadi saat rapat konsolidasi di RW 28, Kelurahan/Kecamatan Jebres, Kota Solo.
"Menurut klien saya, ia diundang konsolidasi partai, ternyata di situ mengarah dirinya dipecat dari anak ranting," jelas Wahyu.
Agung, lanjut Wahyu, sempat merasa tidak terima dengan keputusan pemecatan yang menimpanya.
Hingga ia membanting snack yang berada tak jauh darinya sebelum akhirnya mengalami dugaan pengeroyokan.
"Terus merasa tidak terima, klien saya merasa ini bukan ajang pemecatan," ujar Wahyu.
"Klien saya tersinggung, marah lalu melempar makanan di lantai terus akhirnya dikeroyok," tambahnya.
Kejadian pengeroyokan itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB.
Di samping itu, tiga tokoh DPC PDI Perjuangan Kota Solo hadir dalam rapat konsolidasi partai di RW 28, Kelurahan/Kecamatan Jebres.
• Achmad Purnomo Menghilang dari Rapat PDIP, Sehari Setelah Mega Lebih Merekom Anak Jokowi
Wahyu menuturkan dirinya belum bisa memastikan motif dugaan pengeroyokan yang menimpa Agung.
"Motifnya belum diketahui, pengeroyokan itu dilakukan oknum satgas," tutur dia.
"Menurut klien saya, ada pendorongan kemudian ada pemukulan sambil mengancam," jelasnya.
Soal berkaitan beda sikap politik, Wahyu enggan berbicara banyak terkait itu.
Pasalnya, Agung diketahui juga menjabat Sekretaris Banteng Solo Bergerak yang telah menetapkan diri mendukung Gibran Rakabuming Raka.
• Penampilan Perdana Achmad Purnomo Pasca PDIP Pilih Gibran Bukan Dirinya, Kini Tanpa Kumis & Jenggot
Dukungan itu disuarakan sebelum rekomendasi PDI Perjuangan untuk Pilkada Solo 2020 resmi diumumkan.
"Soal beda sikap politik, belum tahu," ujar Wahyu.
Akibat dugaan pengeroyokan itu, Agung mengalami luka bengkak di pelipis mata kanan.
Ia juga sempat pusing sebelum akhirnya dilarikan ke salah satu rumah sakit di Kota Solo.
"Masih dirawat karena sempat mengalami pusing-pusing dan bengkak di pelipis mata, matanya merah darah," terang Wahyu. (*)