Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Curhat Siswi SD NTT yang Belum Terjamah Listrik dan Sinyal: Kami di Sini Bingung, Internet Itu Apa?

Velisia meminta kepada Presiden agar membawa listrik dan jaringan telepon juga internet ke Desa Golo Nderu.

Editor: Hanang Yuwono
(Kompas.com/Nansianus Taris )
Foto : Beberapa siswi SDI Taga Laga Buru menunjukkan tulisan berisi permintaa kepada Presiden Republik Indonesia, Sabtu (18/7/2020). 

TRIBUNSOLO.COM -- Akses internet untuk pendidikan nyatanya belum bisa dinikmati oleh siswa siswi di SDI Taga Laga Buru, Desa Golo Nderu, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT ini.

Mereka mengaku merasa kesulitan selama belajar dari rumah.

Siswa dan siswi di sana belum bisa menikmati layanan listrik dan sinyal internet.

Wajah Gibran Rakabuming Disebut Glowing oleh Warganet, Selvi Ananda Malu-malu Jawab Begini

Promo Telkomsel 21 Juli 2020: Nikmati Promo Kuota Belajar hingga Dapatkan Hadiah Honda Scoopy

Para siswa bingung cara mendapatkan ilmu pengetahuan.

Sementara para murid yang tinggal di perkotaan lebih mudah belajar, baik melalui daring ataupun dengan menonton TVRI.

Salah satu siswa SDI Taga laga Buru, Velisiana Sribunda Nogo menuturkan, pernah satu kali ia menonton berita di televisi dan melihat anak-anak kota belajar lewat ponsel pintar.

Mereka belajar daring melalui internet.

Di berita itu juga para siswa mempunyai ponsel sendiri pemberian orangtua.

"Kami di sini bingung itu internet apa, hanya tahu nama saja. Modelnya seperti apa tidak tahu. Bagaimana mau tahu, handphone kami tidak punya. Di sini juga listrik dan sinyal tidak ada," tutur Velisia ditemui Kompas.com saat belajar kelompok di rumah warga, Sabtu (18/7/2020).

Velisia meminta kepada Presiden agar membawa listrik dan jaringan telepon juga internet ke Desa Golo Nderu.

"Kakak tolong sampaikan pesan saya kepada Bapak Presiden, kami di sini butuh listrik dan sinyal. Siapa tahu listrik dan sinyal sudah ada, orangtua kami bisa beli handphone," ungkap Velisia.

Harapan serupa juga disampaikan Velisia Efrsia Nuna.

Di rumahnya sangat sedikit sumber bacaan sehingga selama belajar dari rumah, ia terkadang bingung mau belajar apa.

"Kami dengar orang ngomong di kota anak sekolah belajar di televisi dan internet. Itu kami dengar saja. Kami di sini mau seperti itu, tetapi listrik dan jaringan internet tidak ada. Sinyal telepon saja susah," ungkap Velisia.

Saat malam tiba, penerangan hanya dibantu lampu pelita.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved