Berita Solo Terbaru
Disebut Tak Islami, Kue Klepon Malah Menjadi Perhatian Warga Solo, Pedagang jadi Sasaran Pertanyaan
Bahkan tak jarang, diantara pembeli penasaran dengan bahan bahan pembuatan klepon. Sum sendiri heran, mengapa kue yang identik dengan warna hijau dan
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ramainya kue klepon belakangan ini ditanggapi oleh salah seorang penjual di Pasar Gede Solo bernama Sum.
Ia menganggap jika perbincangan klepon belakangan ini dengan otomatis membuat kuenya dicari banyak orang.
Bahkan tak jarang, diantara pembeli penasaran dengan bahan bahan pembuatan klepon.
"Betul, pembeli pada penasaran," tuturnya pada Kamis (23/7/2020).
• Kantor Imigrasi Catat Ada 1.005 WNA Tinggal di Solo Raya, 8 Diantaranya akan Dideportasi
• Kue Klepon Viral, Pedagang Kue Klepon di Pasar Gede Solo Langsung Kebanjiran Orderan
• Achmad Purnomo Buka Pintu untuk Gibran, Purnomo: Silahkan Kalau Mau Bertemu
• Purnomo Sebut Sudah Bertemu dengan Teguh, Lalu Bagaimana dengan Gibran?
"Mbak ini buatnya dari apa toh? Ini kenapa kok bisa dibilang tidak islami?," katanya menirukan pembelinya.
Sum sendiri heran, mengapa kue yang identik dengan warna hijau dan parutan kelapa tersebut diklaim tidak islami.
"Kalau soal klaim itu mungkin orang iseng saja," katanya.
Sum berharap jika kue klepon yang dianggap tak islami tak perlu diperpanjang lagi.
Mengingat bahan dari pembuatan klepon sendiri, mulai dari tepung dan gula merah semuanya halal.
Kue klepon miliknya sendiri dijual dengan banderol Rp 5000 per bungkus.
"Semua halal, pembuatannya dari tepung sama gulah merah," tandasnya.
Caption : Sum salah seorang Penjual Klepon di Pasar Gede Solo tengah melayani pengunjung pada Kamis (23/7/2020).