Kisah Petani Asal Jombang Rela Jual Kambing untuk Beli Ponsel, Demi Anak Bisa Belajar Online
Karlik (41), seorang ibu rumah tangga ini terpaksa menjual kambing untuk membeli ponsel agar anaknya bisa mengikuti pembelajaran daring.
"Harapan kami agar sekolah kembali masuk. Kalau belajar online terus ya susah. Di sini sinyalnya juga enggak ada," kata Karlik.
• Viral Video Seekor Kucing Dibakar Hidup-hidup hingga Mengeluarkan Suara Terakhir
Pembelajaran daring adalah metode belajar yang menggunakan model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System (LMS).
Sekretaris Desa Marmoyo Sumandi menilai, metode pembelajaran itu kurang efektif dilakukan di desanya.
Dia mengungkapkan, keberadaan jaringan internet masih langkah di desa yang dihuni 1.100 jiwa penduduk ini.
Desa yang berada di wilayah perbukitan kapur itu hanya ada 12 titik yang terjangkau akses internet.
Lokasi akses jaringan internet, antara lain ada di Kantor Desa Marmoyo, SDN Marmoyo, serta 10 rumah penduduk, dengan transmisi utama ada di kantor desa.
"Kendala utama untuk pembelajaran daring di Desa Marmoyo, soal jaringan. Di sini jaringan internet hanya bisa lewat WiFi. Seluler tidak bisa," kata Sumandi, saat ditemui di rumahnya.
Sumandi menyebut, sebelum pembelajaran daring diterapkan, masih sedikit warga desa yang memiliki ponsel.
"Ramainya handphone ya baru-baru ini, sejak ada Covid-19. Itu karena sekolah menerapkan belajar secara daring," ujar dia.
(Kompas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demi Anak Bisa Belajar Online, Petani Ini Terpaksa Jual Kambing untuk Beli Ponsel",