Penjual Takoyaki Asal Jepang
Nestapa Hada Hiroshi Penjual Takoyaki Viral, Buka Cabang Baru Ada Corona, Kini Pendapatannya Merosot
Hada Hiroshi (63), seorang penjual takoyaki yang viral akhir tahun lalu merasakan nasib kurang beruntung.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Hada Hiroshi (63), seorang penjual takoyaki yang viral akhir tahun lalu merasakan nasib kurang beruntung.
Bagaimana tidak, pasca membuka kedai di Jalan Surya Utama, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Surakarta, musibah pandemi langsung datang menghampiri pria asli Jepang itu.
Kedai yang dinamai Takohiro Surya Utama itu buka selang beberapa hari sebelum pandemi muncul di Kota Solo.
Dikatakan oleh sang istri, Nurul Dewi (43) jika pandemi memberi dampak yang begitu signifikan pada kedai barunya tersebut.
Sebelumnya saat viral dirinya membuka di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres.
• Tracing 2.000 Orang, Hasilnya 100 Pegawai & Tenaga Kesehatan RSUD Dr Moewardi Solo Positif Covid-19
• Masih Ingat Hada Hiroshi, Pria Jepang Viral Jual Takoyaki di Solo? Kini Buka Kedai Baru di Dekat UNS
"Sebelum pandemi itu mahasiswa datang ke sini banyak," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (23/7/2020).
"Setelah mereka diliburkan, turunnya langsung drastis," imbuhnya.
Meski begitu, ia dan Hada Hiroshi tetap bersyukur lantaran masih ada pengunjung yang datang di kedai barunya tersebut.
Secara keseluruhan baik di Pucangawit maupun yang terbaru di Surya Utama Jebres pendapatannya mengalami penurunan signifikan.
"Cukup banyak, sekitar 50% atau setengahnya dibanding sebelum Corona," paparnya.
Lanjut Nurul, jika Kedai Takohiro Surya Utama menunya lebih bervariatif.
Meskipun takoyaki masih menjadi menu andalan.
• Pernah Diituding Selingkuh,Aktor Guntur Triyoga Kini Bahagia Sang Istri Apristiyah Hamil Anak Kembar
• Beda Usia 10 Tahun, Ricky Perdana dan Istri Akhirnya Segera Punya Momongan Setelah 4 Tahun Menanti
"Di sini tetap menyajikan masakan Jepang, namun harganya tetap murah," katanya.
"Selain takoyaki, ada juga katsudon, curry, katsu curry," imbuhnya.
Untuk harga sendiri terbilang murah dibanding harga masakan jepang pada umumnya.
Bagaimana tidak, menu seperti Katsudon dibanderol dengan harga Rp 15.000 per porsi.
"Kami ingin menjangkau banyak kalangan," tandasnya. (*)