Berita Sragen Terbaru
Kisah Guru di Sragen Rela Datangi Rumah Siswa di Tengah Pandemi Corona hingga Mengajar di Mushola
Mengajar di tengah pandemi Corona memang membutuhkan kesabaran dan ketekunan.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Mengajar di tengah pandemi Corona memang membutuhkan kesabaran dan ketekunan.
Seperti yang dilakukan Sri Sumarsih, guru di SDN Kedung Waduk 1, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.
Dia bersama guru lain memilih mengajar cara jemput bola.
• Sempat Ditawari Merapat ke Etik-Agus, DPD Nasdem Sukoharjo Pilih ke Joswi
• Soal Gibran Maju di Pilkada Solo, Pengamat Sebut FX Rudy Masih Geregetan: Betapa Sulitanya Pak Rudy
"Kami datang ke rumah penduduk mengajar, jadi numpang di rumah penduduk yang dekat dengan rumah siswa," kata dia kepada TribunSolo.com, Jumat (24/7/2020).
Sekali mengajar hanya berisi satu kelompok 5-6 siswa.
Saat mengajar guru juga menggunakan masker dan memperhatikan protokol kesehatan dan jaga jarak.
"Sesuai protokol kesehatan, karena murid di desa belum bisa maksimal manfaatkan daring (dikarenakan blm semua siswa mempunyai hp)," papar dia.
"Apalagi mereka masih SD, jadi kami harus datangi ke rumah mereka," papar dia.
• Vannya Istarinda akan Menikah dengan Arya Bakrie, Bagikan Perhiasan Cantik untuk Tim Bridesmaidnya
• Tambah Amunisi Menuju Pilkada Sukoharjo 2020, Joswi Mendapat Dukungan dari Nasdem
Hal ini agar pembelajaran tetap efektif dan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Biasanya kalau tidak mengajar menumpang di rumah warga, para guru di SDN Kedung Waduk 1 mengajar di mushola dekat rumah siswa.
"Biasa ngajar di mushola, yang penting siswa bisa paham pelajarannya," kata dia.
"Adapun pembelajaran ini dimulai sejak Juli ini," jelasnya. (*)