Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Editor Metro TV Diduga Bunuh Diri, Ini Analisa Polisi Soal Lokasi Jasad Yodi di Pinggir Jalan Tol

Kasus meninggalnya Editor Metro TV Yodi Prabowo hingga kini masih menimbulkan tanda tanya besar soal kejelasan penyebab kematiannya.

Tribunnews.com
Editor Metro TV, Yodi Prabowo, ditemukan tewas dengan luka tusukan. Polisi menduga kematiannya akibat bunuh diri. 

TRIBUNSOLO.COM - Kasus meninggalnya Editor Metro TV Yodi Prabowo hingga kini masih menimbulkan tanda tanya besar soal kejelasan penyebab kematiannya.

Hal ini tak lepas dari lokasi kematian Yodi yang berada di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta.

Yodi Prabowo Editor Metro TV Disebut Polisi Bunuh Diri Bukan Dibunuh, Polisi Ungkap Isi Ponselnya

Yodi Prabowo Editor Metro TV Diduga Depresi Setelah ke Dokter, Polisi Ungkap Hasil Tes HIV

Terkait kasus ini, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menyampaikan analisis berdasarkan keterangan ahli.

Dikutip dari youtube Kompas TV, Ade menduga Yodi tak ingin diketahui orang lain jika bunuh diri.

"Ini analisa mendasari kepada fakta, yang pertama dia mencari tempat yang sepi untuk tetap bisa bunuh diri" jelasnya.

Untuk analisa kedua, Ade menduga Yodi tidak ingin diketahui jika dirinya bunuh diri.

"Kemungkinan dari analisa ahli, seseorang tidak ingin dirinya dianggap bunuh diri, banyak yang menutup diri sedemikian rupa" ujarnya.

Kemudian yang ketiga karena itu rute yang Yodi kuasai.

"Karena rute itu berdasarkan analisis CDR (call data record) dan keterangan saksi, itu adalah rute yang biasa dia lalui, sehingga depan jalan ada pintu masuk tol itu sangat dia ketahui betul" ungkap Ade.

Dalam kasus ini polisi menyatakan dugaan jika Yodi melukukan bunuh diri.

Dikutip dari Kompas.com, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menyimpulkan Yodi bunuh diri berdasarkan sejumlah petunjuk.

"Dari beberapa faktor dari beberapa penjelasan, dari TKP, dari keterangan ahli, dari keterangan saksi dari olah TKP, dari keterangan yang lain dan bukti petunjuk yang lain maka penyidik sampai saat ini berkesimpulan bahwa yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," kata Ade dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

Berikut pertimbangan polisi menyebut dugaan bunuh diri sebagai penyebab kematian Yodi:

1. Temuan TKP

Polisi menemukan fakta di TKP bahwa motor milik Yodi terparkir rapi di seberang TKP pada saat jenazah Yodi ditemukan.

Saat itu, kunci motor Yodi masih tergantung di motor.

Motor ditemukan dalam keadaan mulus dan tak ada lecet, barang-barang milik Yodi juga tak ada yang hilang sehingga menepis adanya dugaan kematian akibat perampokan.

Polisi juga tak menemukan bercak darah di tempat lain selain di tempat Yodi ditemukan tewas.

Polisi menyebutkan, ada temuan sedikit cipratan darah di tembok.

Selain itu bercak darah juga ditemukan pada pisau, baju, dan jaket Yodi.

Polisi juga menemukan rambut di sekitar lokasi jenazah Yodi.

Barang yang menjadi temuan lain adalah sebilah pisau.

2. Darah dan sidik jari

Polisi menyebut hasil pemeriksaan laboratorium forensik menunjukkan bercak darah yang ditemukan adalah milik Yodi.

Sidik jari Yodi juga ditemukan pada pisau.

Polisi telah melakukan tes sidik jari orang-orang di sekeliling Yodi untuk mencoba menemukan bukti sidik jari dugaan pelaku pembunuhan.

Dari hasil pemeriksaan, polisi tidak menemukan sidik jari orang lain pada pisau yang diduga digunakan Yodi untuk bunuh diri.

Polisi melakukan pemeriksaan di seluruh bagian pisau yang ditemukan di dekat Yodi.

3. Tak ada tanda perkelahian

Polisi menyebut tak ada tanda-tanda bekas perkelahian di jenazah Yodi.

Dari olah TKP dan pemeriksaan saksi, tak ada keributan yang terdengar di sekitar TKP.

Motif perampokan ditepis polisi lantaran tak ada barang-barang Yodi yang hilang setelah ditemukan tewas.

4. Luka di leher dan dada

Polisi menyebutkan Yodi tewas akibat empat luka tusuk di dada dan leher.

Luka di dada Yodi memiliki jenis kedalaman yang bervariasi.

Luka tusuk pertama berkedalaman sekitar 1,5 sentimeter.

Luka kedua dan ketiga tak terlalu dalam, dan luka keempat memotong bagian bawah paru-paru.

“Ahli katakan setiap orang yang melakukan bunuh diri dengan senjata tajam, akan selalu ada bukti permulaan. akan selalu ada luka percobaan. Coba-coba dulu gitu,” ujar Ade.

7 Keyakinan Polisi Hingga Sebut Yodi Prabowo Bunuh Diri : Motor Terparkir Rapi, Konsumsi Amphetamine

5. Yodi beli pisau di Ace Hardware

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menyebut Yodi sempat membeli pisau sendiri di Ace Hardware, Rempoa, Tangerang Selatan.

"Pisau ini punya ciri khas khusus dijual di Ace Hardware," kata Ade.

Menurut Ade, Yodi membeli pisau pada Selasa (7/7/2020) siang hari sekitar pukul 14.00 WIB.

Polisi pun memeriksa Ace Hardware Rempoa terkait penemuan pisau tersebut dan menemukan bukti rekaman CCTV saat Yodi membeli pisau.

"Ternyata kami temukan (rekaman CCTV) korban sedang membeli pisau tersebut. Baju yang dikenakan sama persis dengan baju yang dipakai saat jenazah ditemukan," kata Ade.

Pisau tersebut diduga kuat digunakan Yodi untuk bunuh diri.

6. Yodi diduga depresi dan sempat berobat di RSCM

Polisi menduga Yodi mengalami depresi setelah pergi ke dokter kulit dan kelamin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Diduga Yodi bunuh diri karena mengalami depresi.

“Adakah (konsultasi dengan dokter kulit dan kelamin) kaitannya dengan dugaan bunuh diri? Sangat terkait kaitannya dengan kemungkinan munculnya depresi. Tetapi ini dijelaskan oleh ahli di bidang psikologi forensik,” kata Tubagus.

Kemungkinan depresi didapatkan polisi dari pemeriksaan dan keterangan saksi ahli psikologi forensik.

Polisi mengaitkan antara fakta-fakta penyidikan dengan keterangan saksi ahli.

Sebelumnya, polisi menemukan transaksi keuangan di RSCM.

Di sana, Yodi membayar biaya tes dan konsultasi beberapa hari sebelum dia tewas.

"Tim menemukan adanya catatan transaksi keuangan di RSCM. Di sana yang bersangkutan melakukan tes dan konsul di RSCM," ujar Tubagus.

Yodi menjalani tes dan konsultasi di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM.

Ia kemudian disarankan dokter untuk menjalani tes HIV.

7. Yodi positif amphetamine

Berdasarkan hasil pemeriksaan urine, polisi menyebut Yodi positif menggunakan amphetamine.

Hal tersebut dipastikan setelah tim forensik melakukan pemeriksaan.

"Kita sudah lakukan pemeriksaan, kalau sudah diperiksakan amphetamine berarti dia pakai," kata Ade saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

Yodi diduga tengah dirundung depresi sehingga mengonsumsi amphetamine.

Pengaruh amphetamine itulah yang diduga menjadi penyebab utama dirinya nekat melakukan tindakan bunuh diri.

“Meningkatnya keberanian yang luar biasa, jangan pernah bandingkan pemikiran orang normal dengan orang tak normal karena tak akan nyambung ini," jelas Tubagus.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved