Jalan Ditutup Tembok di Tanon
Jalan yang Ditembok Semen di Tanon Sragen Akhirnya Dibongkar, Evakuasi Pun Sempat Diwarnai Adu Mulut
Pembongkaran blokade jalan disaksikan Bhabinkamtibnas Desa Gading dan Kepala Desa Gading, Puryanto.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Akhirnya tembok yang dibangun memblokade jalan di RT 18, Dukuh Nglendok, Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen dibongkar Selasa (4/8/2020) sekira pukul 13.45 WIB.
Meski begitu, sempat terjadi adu mulut antara perwakilan keluarga pemilik tanah dengan warga setempat sebelum dilakukan pembongkaran.
Adu mulut itu terjadi sekira pukul 13.15 WIB dan tidak berakhir dengan adu hantam.
Pembongkaran blokade jalan disaksikan Bhabinkamtibnas Desa Gading dan Kepala Desa Gading, Puryanto.
• Jalan Ditutup Tembok, Warga RT 18 Tanon Sragen dan Pemilik Tanah Dimediasi, Ini Kesepakatannya
• Asal Mula Keluarga Sonem Bangun Tembok di Jalan Tanon Sragen Sehingga Warga Satu RT Tak Bisa Lewat
Adapun pembongkaran setidaknya melibatkan 10 orang warga setempat.
Pembongkaran menggunakan palu dan linggis yang digunakan untuk mencongkel tembok herbel selebar 2,5 meter dan setinggi 1 meter itu.
Adapun tembok blokade disisakan kurang lebih 0,5 meter saja.
Selain itu terdapat patok-patok bambu yang ditancapkan di jalan tembus itu.
Pembongkaran ini sesuai dengan kesepakatan mediasi antara warga setempat dengan keluarga pemilik tanah di Kantor Desa Gading, Selasa (4/8/2020).
Kepala Desa Gading, Puryanto menyampaikan berdasarkan denah itu memang ditemukan adanya gambar jalan tembus itu.
• Kesaksian Warga Tanon Sragen Tak Kuasa Lihat Jalan Ditutup Tembok, Akhirnya Memutar Cari Akses Lain
• Sederet Hadiah Mewah yang Diterima Syahrini di Hari Ulang Tahunnya ke-38, Ini Kado dari Reino Barack
"Sertifikat kita sajikan kemudian ditemukan adanya gambar jalan," kata dia.
Mediasi itu berakhir dengan kesepakatan antara warga setempat dengan kelurga pemilik tanah.
"Yang dipakai untuk jalan tembus itu hanya dua meter dikecilkan, pagar-pagar yang sudah dibangun akan dibongkar hari ini," tutur Puryanto.
Pembongkaran akan dilakukan warga setempat.
Puryanto mengungkapkan pemilik tanah sendiri sejatinya sudah meninggal dan menyisakan anak-anaknya.
"Karena semua itu warisan, yang memberi warisan sudah meninggal," ungkap Puryanto. (*)