Pilkada Solo 2020
DPC PDIP Solo Tanggapi Utusan Misterius yang Rayu PSI Lawan Gibran, FX Rudi: Kita tidak terpengaruh
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo ikut menanggapi rumor partai misterius yang menyodorkan uang sebesar Rp 1 Milyar untuk memuluskan
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo ikut menanggapi rumor partai misterius yang menyodorkan uang sebesar Rp 1 Milyar untuk memuluskan koalisi penantang Gibran Rakabumingraka - Teguh Prakosa.
Rudy sapaan akrabnya mengaku tak terpengaruh dengan isu tersebut.
Ia mengaku, jika PDI Perjuangan Solo saat ini satu komando untuk memenangkan Paslon yang diusungnya dalam Pilkada Solo 2020.
Selain itu, jumlah kursi PDI Perjuangan di Kota Solo cukup untuk mengusung Paslon tanpa terpengaruh Parpol lain.
"Kita tidak terpengaruh," ujar Rudy singkat usai ditemui di sela Musyawarah Ranting PCC Pasar Kliwon pada Kamis (6/8/2020).
"Suara PDI Perjuangan bulat dan jumlah kursinya pun kuat," tegasnya.
• Respon Anung soal Ada Utusan Temui PSI, Tawarkan Rp1 Miliar agar Dirinya Ditandemkan dengan Purnomo
• Update Pencarian 5 Korban Hilang di Pantai Goa Cemara, Basarnas Perluas Wilayah Pencarian
• Update Covid-19 Solo 6 Agustus 2020 : Tambah 1 Kasus Positif dari Suspek Naik Kelas, Kini Tembus 290
• Beri Rekomendasi Pada One Krisnata - Muhammad Fajri, DPC Gerindra : Siap Menggerakan Mesin Partai
Sebelumnya, Isu pasangan Achmad Purnomo - Anung Indro Susanto mencuat menjelang putaran Pilkada Solo 2020.
Mencuatnya isu tersebut bermula dari klaim yang diutarakan DPD PSI Solo yang didatangi utusan, dan menawari uang Rp 1 Miliar.
Tawaran itu diberikan supaya PSI mengusung pasangan Purnomo-Anung dalam Pilkada Solo 2020.
Terpisah, Achmad Purnomo mengaku tidak pernah mengirim utusan untuk melobi PSI supaya mau mengusungnya bersama Anung.
Kader PDI Perjuangan, yang saat ini masih menjabat Wakil Wali Kota Solo itu mengakui tidak tahu-menahu soal tawaran yang disodorkan untuk PSI itu.
"Saya sama sekali tidak tahu (utusan), tanya saja PSI mendapat tawaran dari siapa," kata Purnomo.
"Saya sama sekali tidak tahu dan saya juga tidak tahu sama sekali Purnomo-Anung," tambahnya. (*)