Warga Solo Berduyun-duyun Ajukan Bantuan UMKM Rp 2,4 Juta, Antrean Mengular hingga Ada yang Menginap

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bantuan untuk pelaku UMKM di Kota Solo sebesar Rp 2,4 juta menimbulkan kekalutan tersendiri.

Bagaimana tidak, sejak diumumkan Senin 10 Juli 2020 lalu, warga yang mengantre untuk mendaftar di Dinas Koperasi dan UMKM di Jalan Yosodipuro Nomor 162, Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Solo terus berdatangan.

Bahkan, pada Rabu (12/8/2020) antrean mengular hingga 2 km sampai timur Paragon Mall Solo.

Seorang warga Kelurahan Gandean, Jebres yang berprofesi sebagai penjahit Daniel Sahono (70) bahkan mengantre pendaftaran dari pukul 05.00 WIB pagi.

Padahal loket baru dibuka pukul 08.00 WIB.

• Klaim Kasus Dugaan Penggelapan Uang Dihentikan, Irwansyah: Perasaannya Alhamdulillah Syukur Ya

• BREAKING NEWS : Tercebur ke Sungai, Bocah SD Dikabarkan Hanyut Terbawa Arus Bengawan Solo

Mengantre sejak pagi tak membuatnya langsung dilayani.

Ia harus kalah dengan pengantre lain yang dikatakannya sudah datang lebih pagi bahkan menginap.

"Yang menginap ada puluhan orang," ujar Daniel.

"Mereka yang mendapatkan giliran dulu," imbuhnya.

Dikatakan oleh warga lain bernama Darmadi (50) juga demikian.

Warga yang mengantre sejak pagi bakal mendapat giliran pertama, padahal loket pendaftaran dokumen baru dibuka pukul 08.00 WIB.

"Semakin siang semakin kalah," katanya.

"Saya yang datang jam 05.00 WIB saja paling baru dilayani jam 10.00 WIB," imbuhnya.

Ia mengusulkan, jika penyaluran bantuan diberi nomor antrean.

Peserta pendaftar yang tak kebagian kuota dapat diprioritaskan di hari berikutnya.

• BREAKING NEWS : Warga Solo Antre 2 Km Demi Bantuan Rp 2,4 Juta Akibat Imbas Pandemi Corona

• Di Tengah Pandemi Corona, 630 Warga Tak Mampu di Sragen Terima Bantuan Perbaikan Rumah Rp 17,5 Juta

"Harusnya seperti itu, lah ini yang antre sejak pagi kalau tidak dapat besok antre lagi," keluhnya.

"Sampai kapanpun ya tetap mengular seperti ini," tandasnya.

Selain itu, verifikasi dari rumah ke rumah dikatanya bakal lebih efektif ketimbang terpusat di satu tempat.

"Kita antre seperti ini belum tentu dapat bantuan," pungkasnya.

Hingga saat ini, Kepala Dinkop UKM Solo, Heri Purwoko belum menanggapi ikhwal antrean yang carut marut tersebut. (*)