Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pasca Prabowo Ditunjuk Urus Pangan, Wamenhan: Jika Produksi 40 Juta Ton Setahun Dapat Dampak Positif

Pemerintah menargetkan untuk memproduksi 40 juta ton singkong setiap tahunnya sebagai cadangan pangan nasional melalui komoditas strategis.

Editor: Asep Abdullah Rowi
(shutterstock)
Ilustrasi singkong 

TRIBUNSOLO.COM - Pemerintah menargetkan untuk memproduksi 40 juta ton singkong setiap tahunnya sebagai cadangan pangan nasional melalui komoditas strategis.

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, pengembangan komoditas strategis seperti singkong bisa berdampak positif terhadap sejumlah sektor, salah satunya di sektor pangan dan kesehatan.

Akan ada tambahan tenggat cadangan pangan strategis selama 120 hari atau setara dengan 10 juta ton pati/ karbohidrat per tahun melalui pengembangan singkong.

Inilah 4 Hal yang Membuat Wanita Tidak Bisa Capai Orgasme, Simak Cara Mengatasinya

PKS Sebut Kader PAN dan Gerindra Tak Satu Suara Dukung Penuh Gibran-Teguh di Pilkada Solo 2020

"Semua dampak positif itu bisa kita raih jika mampu memproduksi sekitar 40 juta ton singkong setiap tahun. Nilai produksi itu akan setara dengan 10 juta karbohidrat (pati) yang senilai Rp 62 triliun," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis, Kamis (13/8/2020).

Sektor lainnya yang turut berkembang seiring dengan peningkatan komoditas strategis yakni ekonomi.

Terkait sektor ekonomi, pemerintah memprediksi akan terjadi peningkatan cadangan devisa negara melalui pengurangan impor sebesar Rp 26 triliun.

Selanjutnya, dampak positif juga akan berimbas pada perkembangan ilmu dan teknologi karena persentase muatan lokal dari teknologi yang digunakan akan meningkat.

Dalam pengembangan teknologi, peningkatan produktivitas pati juga ditargetkan dapat terjadi melalui penggunaan bioteknologi pada tanaman singkong.

Menurut Trenggono, jika skema itu berjalan, dampaknya juga akan terjadi pada peningkatan penggunaan pati karena menjadi sumber bahan kimia dan mineral.

Trenggono juga mengatakan, jika Indonesia mengembangkan singkong sebagai cadangan pangan, hasilnya akan melahirkan efek gentar secara geostrategis bagi negara.

"Negara yang memiliki ketahanan pangan kuat akan disegani secara global karena mampu berdikari memenuhi konsumsi masyarakatnya," kata dia.

Potret Mesranya Prabowo dan Megawati Dalam Berbagai Momen 

Kongres Luar Biasa, Prabowo Subianto Ditetapkan Jadi Ketua Umum Gerindra Lagi hingga 2025 Mendatang

Pemerintah berencana melakukan pengembangan food estate atau lumbung pangan nasional.

Presiden Joko Widodo bahkan telah menunjuk Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk menjadi leading sector pengembangan tersebut.

Adapun pengembangan tersebut dilakukan di dua lokasi di Kalimantan Tengah.

Pertama, di Kabupaten Kapuas yang direncanakan menempati lahan potensial seluas 20.704 hektar.

Dari jumlah tersebut, lahan yang telah fungsional mencapai 5.840 hektar.

Kedua, di Kabupaten Pulang Pisau seluas 10.000 hektar lahan potensial. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Wamenhan: Dampak Positif Bisa Kita Raih jika Produksi 40 Juta Ton Singkong

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved